Cegah Sakit Kepala Setelah Berolahraga

March 20, 2019 | Iman

Berolahraga sejatinya membuat tubuh fit dan sehat. Tak sedikit masyarakat urban kini yang rela menyisihkan waktu untuk menjaga tubuhnya tetap sehat. Namun nyataya tak sedikit yang mengalami rasa nyeri di kepala setelah berolahraga. Wajarkah, lantai bagaimana mengatasinya?

Sakit kepala sesaat setelah berolahraga sebetulnya bukan hal yang aneh.  “Nyeri pada kepala adalah hal yang biasa. Terlebih setelah melakukan aktivitas fisik yang berat,” kata dokter olahraga Medicine Central DuPage Hospital Steven E Mayer, M.D seperti dilansir laman Runners’s World. 

Sakit kepala yang disebabkan oleh latihan disebabkan perubahan aliran darah. Ketika berolahraga tubuh kita merespon dengan kontraksi aliran darah ke bagian-bagian tertentu pada tubuh. Sakit kepala juga terkait dengan kadar gula darah Anda. Karena glukosa, atau gula darah, adalah salah satu sumber energi utama tubuh, tidak memiliki cukup itu dapat memicu timbulnya sakit kepala.

Dehidrasi pun bisa jadi salah satu penyebab pasti timbulnya nyeri pada kepala. Saat menghabiskan banyak waktu berolahraga tentu tubuh kekurangan cairan. Cairan inilah yang mempengaruhi aliran darah ke otak.

Amat penting pastinya mengelola hidrasi sebelum berolahraga dengan melakukan tes urin. Dapat diketahui apakah tubuh kita benar-benar terhidrasi dengan baik atau tidak. Urin yang buruk umumnya berwarna kuning dan cenderung gelap. Pada orang dewasa dibutuhkan 8 gelar air perhari untuk menjaga asupan hidrasi tubuh.

YesDok Ads

Terhidrasi dengan baik dapat membedakan apakah diri beraktivitas dengan tepat atau hanya membuang-buang cairan. Jika Anda berolahraga lebih dari satu jam, penting mengkonsumsi elektrolit setiap 20 menit. Mengkonsumsi karbohidrat beberapa jam sebelum beraktivitas juga tak kalah penting dalam pencegahan. Belum lagi saat ini sudah banyak ditemui camilan penunjang nutrisi untuk berolahraga.

Mayer juga menambahkan kondisi eksternal dapat memperburuk keadaan seperti cuaca panas atau lembab. Dalam berolahraha Mayer menganjurkan agar terlebih dahulu memperhitungkan tempat yang akan digunakan berlama-lama untuk aktivitas fisik.

“Aktivitas fisik harus dihentikan jika timbul efek samping lanjutan seperti mual, muntah, kunang-kunang, hingga kaku pada bagian leher,” tambah Mayer. (Iman Firmansyah)


Photo Source : GueSehat.Com

YesDok Ads

Tag Terkait