Cara Mudah Deteksi Obesitas Pada Si Kecil

September 04, 2022 | Aqiyu

Cara Mudah Deteksi Obesitas Pada Si Kecil

Melihat si kecil memiliki badan yang gemuk dan pipi chubby memang menggemaskan. Namun, para orang tua harus mengetahui mana berat badan yang masih terbilang ideal dan gemuk atau obesitas. Ada beberapa cara bagi orang tau mendeteksi obesitas pada si kecil.

Orang tua patut berbahagia jika si kecil termasuk yang tidak susah makan. Karena dengan begitu si kecil tidak akan mengalami kesulitan makan dan mendapatkan gizi yang cukup. Untuk itu, para orang tua wajib mengatur pola makan si kecil. Mulai dari memberikan makanan dan camilan yang sehat serta jam makan yang teratur. Jangan sampai membiarkan si kecil mengonsumsi apapun dan mengendalikan apa yang masuk ke tubuh si kecil. Hal ini dapat memicu obesitasi yang disebut juga dengan kegemukan atau kelebihan berat badan.

Obesitas dapat terjadi pada siapa saja dan usia berapapun. Obesitas pada anak dapat dimulai sejak usia balita hingga remaja. Si kecil termasuk obesitas jika berat badan menurut tinggi badan berada pada +3 dan overweight +2 menurut kriteria WHO. 

Obesitas sendiri terjadi akibat ketidakseimbangan antara asupan makanan berupa energi yang dihasilkan dengan energi yang dikeluarkan. Menurut IDAI, cara mudah mengetahui anak mengalami obesitas adalah sebagai berikut ini:

YesDok Ads

  • Melihat dari bentuk pipi yang tembem
  • Adanya double chin atau dagu rangkap
  • Leher si kecil tampak pendek
  • Perut si kecil yang membuncit dan berlipat-lipat
  • Payudara si kecil membesar
  • Kedua tungkai umumnya berbentuk X
  • Paha dalam saling menempel
  • Pada anak laki-laki penis tampak kecil terbenam

Anak yang mengalami obesitas juga biasanya memiliki tanda-tanda lain seperti tidurnya sering mendengkur bahkan tidak nyenyak karena sering terbangun pada malam hari. Selain itu, anak dengan obesitas mengalami kurangnya konsentrasi belajar. 

Dampak fisik obesitas pada anak dapat menyebabkan kesakitan, kematian dan mengenai seluruh organ. Penyakit kardiovaskuler, hipertensi, stroke, diabetes, perlemakan hati, infeksi jamur dan kulit, gangguan panggul dan lutut, kista ovarium hingga gejala sesak atau asma.

(Foto: medical new today)

YesDok Ads