Rahim merupakan organ vital yang penting bagi wanita untuk sistem reproduksi. Keberhasilan pada kehamilan salah satunya didukung oleh kesehatan rahim. Karena sel telur yang telah dibuahi akan terpelihara di dalam rahim. Itu mengapa, semakin sehat dan subur rahim maka semakin besar pula peluang untuk terjadinya kehamilan.

Bagi Anda yang ingin memiliki momongan wajib memerhatikan kesehatan rahim. Cara mudah memelihara kesuburan rahim yakni sebagai berikut:

Mengonsumsi Makanan dengan gizi seimbang

Cara mudah menjaga kesuburan rahim adalah dengan mengonsumsi makanan yang gizinya seimbang dan dikonsumsi setiap hari. Menurut penelitian Obstetrics and Gynecology, mengonsumsi daging merah dapat meningkatkan risiko fibroid rahim. Sedangkan mengonsumsi sayuran dapat mengurangi risiko tersebut hingga 50%. Untuk itu, penting menjaga makanan dengan gizi seimbang.Ok

Mengurangi asupan kafein

Mulailah untuk membatasi asupan kafein yang tinggi karena hal ini dapat meningkatkan kadar estrogen. Jika kadar estrogen dalam tubuh meningkat dapat berisiko memperburuk fibroid rahim atau tumor jinak akibat pertumbuhan otot rahim. Penelitian Fertility and Sterility mengatakan bahwa wanita yang mengonsumsi 500 mg kafein atau setara dengan 4-5 gelas kopi dapat menghasilkan 70% lebih banyak estrogen.

Jangan Mager

Usahakan untuk selalu aktif bergerak, jangan mager alias malas gerak. Aktif bergerak bukan berarti Anda harus berolahraga berat. Namun yang harus diketahui adalah terlalu lama duduk dapat menghambat aliran darah ke rahim. Dengan bergerak sirkulasi darah menjadi lancar.

Gaya hidup sehat

Gaya hidup sehat adalah sumber kesehatan. Usahakan untuk menghindari rokok dan meminum alkohol. Paparan rokok sangat berbahaya untuk sistem reproduksi Anda. Bahkan sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita perokok membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat hamil.

Hindari stres

Stres dapat memengaruhi kesehatan tubuh. Seperti menstruasi tidak lancar, berat badan mudah naik hingga peradangan. Begitu juga dengan kesehatan reproduksi, stres dapat berdampak buruk pada kesuburan.

(Foto:  healthy living)