Cara Efektif untuk Menurunkan Detak Jantung Istirahat Anda (RHR)

July 15, 2020 | Iman

Yoga

Denyut jantung istirahat (RHR) merupakan penanda penting kesehatan, dan penyakit jantung Anda. RHR individu bervariasi sepanjang harinya dan angka normalnya berkisar antara 60-100 denyut per menit.

RHR akan tetap di angka normal ketika seseorang duduk atau santai, menjadi lebih lambat saat tidur dan akan menjadi lebih cepat saat anda melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga atau berlari. 

Namun, angka akan kembali normal setelah olahraga ini, jika hal tersebut terjadi itu artinya menunjukkan kesehatan jantung yang baik. RHR menjadi masalah ketika denyut tetap tinggi secara konsisten tanpa sebab yang diketahui.

Beberapa faktor seperti konsumsi obat-obatan, suhu, usia, genetika, kecemasan dan kepanikan dapat menyebabkan peningkatan kadar RHR, sehingga membuat seseorang terkena penyakit kardiovaskular seperti stroke atau gagal jantung. 

Berikut adalaha  beberapa cara efektif untuk menurunkan angka RHR Anda.

1. Latihan Reguler

Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa semua jenis olahraga, terutama olahraga daya tahan tubuh dan yoga memiliki peran penting dalam menurunkan angka RHR secara signifikan pada pria dan wanita.

2. Turunkan Stres

YesDok Ads

Meskipun hubungan langsung antara stres dan kesehatan jantung masih terus dikaji, namun banyak analisis menunjukkan bahwa stres dapat meningkatkan RHR dan menyebabkan masalah jantung.

3. Hindari Produk Tembakau Dan Alkohol

Merokok dapat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang dalam banyak hal, termasuk risiko terkena penyakit jantung. Perlu diketahui, Tembakau dan alkohol dapat mempersempit pembuluh darah dan arteri, sehingga membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.

4. Jauhi Suhu Panas

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa suhu tinggi atau cuaca yang sangat panas dapat menyebabkan dampak jangka pendek pada jantung.

5. Sertakan Lemak Omega-3

Konsumsi minyak ikan atau makanan yang kaya asam lemak omega 3 secara signifikan dapat mengurangi RHR, sehingga mencegah penyakit kardiovaskular.

(Foto : pixabay)

YesDok Ads