Untuk menjaga kesehatan selam bulan puasa, banyak orang yang memilih untuk mengonsumsi suplemen dan vitamin. Tidak menutup kemungkinan jika pola makan seseorang menjadi tidak teratur dan tidak memerhatikan asupan saat sahur dan berbuka puasa sehingga mengonsumsi suplemen dan vitamin menjadi pertimbangan.

Lalu, apakah mengonsumsi suplemen dan vitamin dibutuhkan selama bulan puasa? Suplemen tambahan sebenarnya dibutuhkan bagi orang dalam kondisi kesehatan tertentu. Suplemen menjadi tambahan asupan bila makanan dan minuman yang dikonsumsi selam bulan puasa masih kurang dalam memenuhi nutrisi tubuh.

Meski suplemen dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi Anda, suplemen tetaplah hanya tambahan. Suplemen tidak dapat menggantikan pola makan yang sehat dan Anda tetap harus mengonsumsi makanan dan minuman yang baik bagi kesehatan. Itu mengapa, suplemen tidak dapat sepenuhnya memenuhi nutrisi yang tubuh Anda butuhkan.

Jadi, suplemen tambahan tidak dibutuhkan oleh semua orang jika Anda merasa selama berpuasa asupan vitamin dan mineral dapat Anda peroleh dari apa yang Anda konsumsi saat sahur dan berbuka puasa. Suplemen hanya dibutuhkan bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu, orang lanjut usia, ibu hamil dan menyusui.

Ada pula orang yang memutuskan untuk mengonsumsi suplemen dan vitamin agar terhindar dari rasa lemas dan kantuk yang melanda saat berpuasa. Sahur merupakan salah satu kunci agar energi tetap terjaga selama melakukan aktivitas saat berpuasa. Jenis makanan yang dapat membantu Anda menyimpan energi lebih lama adalah gandum, oat hingga brokoli.

Makanan yang tinggi serat dan protein juga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi. Makanan kaya serat dapat mencegah masalah saluran pencernaan seperti sembelit. Serta meningkatkan bakteri baik pada lambung sehingga lambung dapat bekerja lebih optimal dalam menyerap vitamin dan mineral. Sedangkan makanan yang mengandung protein bisa meningkatkan kadar lemak jenuh yang susah dicerna lambung.

(Foto: Freepik/user12715979)