Bukan Mistis, Mengenal Sleep Paralysis “Ketindihan” Saat Tidur

February 09, 2020 | Aqiyu

Sleep paralysis

Anda pernah merasakan tubuh tidak dapat digerakkan dan sulit berbicara padahal Anda merasa sudah bangun dari tidur? Di Indonesia, kondisi ini populer dengan sebutan ketindihan. Bahkan banyak yang beranggapan hal ini berkaitan dengan mistis seperti ketindihan mahkluk halus.

Padahal kondisi ini bisa dijelaskan secara medis. Dalam dunia medis ketindihan saat tidur disebut dengan sleep paralysis. Sleep paralysis atau kelumpuhan tidur merupakan kondisi ketidakmampuan temporer untuk bergerak atau berbicara saat tidur atau sesudah terbangun. Sleep paralysis ini paling sering terjadi pada orang yang menderita narkolepsi atau gangguan tidur serta orang yang kurang tidur dan kondisi ini bisa dialami oleh siapapun.

Sleep paralysis ini terjadi ketika bagian otak terjaga namun bagian tubuh lainnya masih tertidur. Sampai saat ini sleep paralysis masih membuat sebagian besar orang ketakutan saat mengalaminya. Sebab bola mata dapat digerakkan namun tubuh lumpuh tidak dapat digerakkan, sulit berbicara, sulit bernapas hingga sulit terbangun.

Bahkan lebih parahnya lagi, sleep paralysis ini bisa membuat orang yang mengalaminya merasakan halusinasi. Dari beberapa pengalaman orang yang mengalami ketindihannya ini mengaku sering kali melihat sosok di dalam ruangan hingga tubuhnya terasa melayang.

Untuk terbebas dari sleep paralysis, sebagian besar memfokuskan untuk menggerakkan jari tangan atau berteriak. Saat mengalami sleep paralysis, Anda tidak boleh panik. Karena jika Anda panik maka akan membuat Anda tertekan dan semakin sulit untuk terlepas dari sleep paralysis.

Penyebab terjadinya sleep paralysis adalah kurangnya waktu tidur, posisi tidur yang tidak nyaman, kondisi mental yang kurang baik, tidak menerapkan pola hidup sehat dan penyalahgunaan zat kimia. Untuk mencegah sleep paralysis, Anda hanya perlu beristirahat dengan cukup. Namun bila Anda terus menerus mengalami sleep paralysis maka Anda perlu berkonsultasi pada dokter.

(Foto: medium) 

YesDok Ads