Bolehkah Perokok Mendonorkan Darahnya?

December 03, 2020 | Claudia

Donor darah

Donor darah merupakan salah satu kegiatan mulia. Hampir semua orang yang telah memenuhi syarat bisa mendonorkan darahnya. Namun, bagaimana dengan perokok, bisakah mereka mendonorkan darahnya?

Darah dari para pendonor digunakan oleh rumah sakit dan klinik kesehatan untuk mengobati berbagai kondisi medis. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah donor darah yang dikumpulkan seluruh dunia per tahun melebihi 117,4 juta. Sementara itu, donor darah yang telah Anda lakukan dapat membantu:

  • Pasien dengan luka parah
  • Operasi
  • Pasien dengan anemia
  • Pasien kanker
  • Pasien dengan penyakit kronis

Namun, bagaimana dengan para perokok atau pengguna vape? Dapatkah mereka tetap mendonorkan darahnya?

Baik rokok tembakau atau rokok elektrik (vape) mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat memengaruhi darah seseorang. American Lung Association mengklaim bahwa rokok yang terbakar menghasilkan lebih dari 7.000 bahan kimia, termasuk karbon monoksida, amonia, dan arsen. Beberapa dari bahan kimia ini beracun, dan 69 di antaranya dapat menyebabkan kanker.

Selain nikotin, rokok elektrik juga mungkin mengandung berbagai zat berbahaya seperti berikut:

YesDok Ads

  • Propilen glikol, yang ada dalam pelarut cat dan beberapa makanan (Sebagai salah satu zat aditif).
  • Acetaldehyde, yang merupakan produk beracun dari alkohol etanol.
  • Formaldehyde, yang merupakan bahan pengawet kimiawi dalam disinfektan, lem, dan kayu lapis.
  • Diacetyl, yaitu agen penyedap rasa yang memiliki rasa seperti mentega.
  • Logam berat, termasuk nikel dan timbal.
  • Benzena, yang merupakan senyawa kimia yang ada di knalpot mobil.

Meski begitu, saat ini informasi mengenai efek dari vaping pada donor darah masih sangat minim. Namun, satu hal juga yang perlu diingat adalah fakta, bahwa baik merokok tembakau atau vaping sama-sama dapat meningkatkan tekanan darah. Sementara, orang dapat melakukan donor darah selama tekanan darahnya berada di antara 90/50 mmHg dan 80/100 mmHg.

Dalam sebuah studi tahun 2018, para peneliti membandingkan donor darah dari orang yang merokok dengan donor darah dari orang yang tidak merokok. Mereka menyimpulkan bahwa merokok tidak memengaruhi kualitas darah yang didonorkan secara keseluruhan.

Namun, para peneliti mencatat bahwa darah yang didonorkan dari orang-orang yang merokok memiliki konsentrasi karboksihemoglobin (COHb) yang lebih tinggi dalam sel darah merah mereka. COHb terbentuk ketika sel darah merah bersentuhan dengan karbon monoksida, yang kemudian secara signifikan mengurangi jumlah oksigen yang dapat dibawa oleh sel darah merah.

Berdasarkan temuan ini, pada peneliti menganjurkan agar masyarakat menghindari merokok selama 12 jam sebelum hendak mendonorkan darahnya.

(Foto: firstpost.com)

YesDok Ads