Bisa Selamatkan Lebih Banyak Nyawa, Peneliti di AS Ciptakan Alat Deteksi Gempa

August 06, 2019 | Helmi

Warga Jakarta dan sekitarnya belum lama ini dikejutkan dengan gempa bumi yang mengguncang ibukota. Meski untungnya tak menimbulkan kerusakan, namun bencana tersebut membuat kita menjadi waspada akan ancaman gempa bumi.

Para peneliti di Amerika Serikat telah bergerak lebih maju menyikapi masalah gempa semacam ini. Mereka menciptakan perangkat yang mampu memprediksi apabila akan terjadi gempa di wilayah tertentu.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal, Geophysical Research Letters, menemukan bahwa serangkaian getaran kecil mendahului "kejutan besar" pada 72 persen gempa yang pernah terjadi.

"Di sini kami menggunakan katalog gempa baru yang sangat lengkap untuk menunjukkan bahwa sebagian besar gempa bumi guncangan di California selatan didahului oleh tingkat kegempaan yang meningkat - goncangan - pada hari dan minggu menjelang kejadian tersebut," tulis penelitian tersebut.

Tim peneliti di balik penelitian ini mengakui alat prediksi gempa yang dapat diandalkan baru bisa digunakan bertahun-tahun lagi. Namun mereka yakin bahwa pekerjaan mereka akan memainkan peran dalam pengembangan alat yang banyak ditunggu-tunggu ini.

YesDok Ads

"Kami sedang maju menuju perkiraan statistik, meskipun tidak benar atau tidak, prediksi gempa bumi," menurut Daniel Trugman, seismolog di Laboratorium Nasional Los Alamos dan penulis pendamping penelitian ini.

"Saya yakin Anda telah mendengar tentang kesalahan (gempa) San Andreas yang terlambat karena gempa bumi, jadi dari penanggalan gempa bumi masa lalu, kita tahu bahwa interval berulang rata-rata adalah sekitar 180 tahun," menurut Dr Thomas Rockwell, geologi Universitas Negeri San Diego profesor dan paleoseismolog.

Penemuan ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi umat manusia bila cepat terealisasi. Sistem peringatan dini semacam ini akan membantu penduduk bersiap mana kala gempa akan terjadi di wilayah mereka, dan tentunya menghindari jatuhnya korban jiwa.

(Foto: Telegraph)

YesDok Ads