Berhenti Merokok Bisa Bantu Tingkatkan Kesehatan Mental

March 17, 2021 | Helmi

merokok

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, merokok adalah penyebab utama penyakit dan kematian, yang sebenarnya dapat dicegah di seluruh dunia.

Beberapa orang percaya bahwa merokok menawarkan manfaat kesehatan mental, seperti mengurangi stres dan kecemasan. Dalam sebuah penelitian, bukan hanya perokok yang memikirkan hal ini, tetapi juga praktisi kesehatan mental. 

Sekitar 40–45% profesional kesehatan mental berasumsi bahwa berhenti merokok tidak akan membantu pasien mereka.

Beberapa juga percaya bahwa gejala kesehatan mental akan memburuk jika mereka berhenti merokok. Banyak perokok khawatir bahwa mereka akan kehilangan hubungan sosial, baik dari sifat mudah marah yang dapat terjadi sejak awal saat berhenti merokok.

Inilah sebabnya mengapa sekelompok peneliti mulai mengeksplorasi bagaimana merokok berdampak pada kesehatan mental secara tepat. Ulasan mereka muncul di Cochrane Library.

“Perokok sering kali percaya bahwa rokok adalah penopang yang mereka butuhkan saat mereka merasa lesu, tetapi ada alasan kuat untuk berpikir bahwa merokok sebenarnya membuat mereka merasa lebih buruk,” kata Dr. Gemma Taylor, penulis utama ulasan tersebut.

YesDok Ads

“Dari bukti kami, kami melihat bahwa hubungan antara berhenti merokok dan suasana hati tampaknya serupa pada beberapa orang. Dan yang paling penting, tidak ada bukti bahwa orang dengan kondisi kesehatan mental akan mengalami penurunan kesehatan jika berhenti merokok," sambungnya.

Mengetahui bahwa berhenti merokok dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan sosial dalam beberapa minggu. Ini juga dapat membantu individu tetap termotivasi selama penarikan.

Nikotin, bahan aktif utama dalam rokok tembakau, dapat meningkatkan mood sebentar.

Tinjauan juga menemukan beberapa bukti bahwa berhenti merokok meningkatkan perasaan positif dan kesehatan mental. Tim menyimpulkan bahwa berhenti mungkin memiliki efek positif kecil pada kesejahteraan sosial.

Sebuah sub-analisis dari tiga studi menunjukkan penurunan kemungkinan 24% dalam mengembangkan kecemasan dan depresi.  Berdasarkan dua penelitian, 44% mengurangi kemungkinan mengembangkan kecemasan saja.

YesDok Ads