Berenang di Laut Tingkatkan Risiko Terkena Infeksi

June 27, 2019 | Helmi

Sebuah studi baru menemukan sekaligus memperingatkan bahwa lautan dapat mengubah populasi bakteri yang ada pada kulit, membuat Anda berisiko lebih tinggi mengalami infeksi. Temuan ini mendukung laporan sebelumnya yang menunjukkan adanya hubungan antara paparan air laut dan infeksi pada kulit.

Kualitas air yang buruk di banyak pantai juga telah dikaitkan dengan kasus-kasus infeksi telinga dan penyakit saluran cerna dan pernapasan, di samping adanya infeksi kulit.

"Data kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa paparan air laut dapat mengubah keragaman dan komposisi microbiome kulit manusia," Marisa Chattman Nielsen, penulis utama studi dan Ph.D. mahasiswa di University of California

Untuk penelitian ini, Nielsen dan timnya mengumpulkan sembilan orang dan memantau kulit mereka sebelum dan sesudah berenang. Para peneliti mengumpulkan sampel bakteri kulit dari kaki partisipan sebelum berenang 10 menit di lautan, setelah dikeringkan di udara, enam jam setelah berenang, dan sehari setelahnya.

YesDok Ads

Sebelum terkena air laut, setiap peserta memiliki komunitas bakteri kulit yang berbeda, atau microbiome kulit. Tetapi setelah berenang, para peneliti menemukan seluruh kelompok memiliki komunitas bakteri serupa di kulit mereka.

Namun, enam jam setelah berenang mikrobioma kulit mereka mulai kembali ke keadaan sebelum berenang. Proses berlanjut selama 24 jam ke depan.

"Satu temuan yang sangat menarik adalah bahwa spesies bakteri Vibrio terdeteksi pada setiap peserta setelah berenang di lautan, dan pengeringan udara," kata Nielsen. Vibrio termasuk bakteri yang menyebabkan kolera.

(Foto: Medical Daily)

YesDok Ads