Berapa Lama Virus Corona Dapat Menempel dan Hidup di Benda Mati?

March 03, 2020 | Helmi

peneliti virus corona

Bank sentral China mengambil langkah tegas untuk menghancurkan simpanan uangnya karena khawatir virus corona dapat tetap hidup di permukaan dan menempel di benda mati.

Yang menjadi pertanyaan adalah, berapa lama virus corona dapat bertahan di permukaan? Sayangnya belum ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Tetapi jika melihat virus yang mirip dengannya seperti SARS dan MERS, maka ia tetap dapat berada di permukaan seperti logam, gelas, atau platik selama sembilan hari.

Dalam studi baru, para peneliti menganalisis beberapa lusin makalah yang diterbitkan sebelumnya tentang virus corona manusia (selain coronavirus baru) untuk mendapatkan jawaban tentang berapa lama mereka dapat bertahan hidup di luar tubuh.

Para penulis menemukan bahwa virus korona ini dapat berlama-lama di permukaan selama lebih dari satu minggu tetapi beberapa dari mereka tidak aktif selama pada suhu lebih tinggi dari 30 derajat Celsius. Para penulis juga menemukan bahwa coronavirus ini dapat secara efektif disapu oleh desinfektan rumah tangga.

Sebagai contoh, desinfektan dengan 62-71% etanol, 0,5% hidrogen peroksida atau 0,1% natrium hipoklorit (pemutih) dapat "secara efisien" menonaktifkan virus corona dalam satu menit, menurut penelitian.

YesDok Ads

"Kami mengharapkan efek yang sama terhadap 2019-nCoV," tulis para peneliti, merujuk pada coronavirus baru. Tetapi meskipun coronavirus baru adalah jenis yang mirip dengan coronavirus SARS, tidak jelas apakah akan berperilaku sama.

Mungkin saja seseorang dapat terinfeksi virus dengan menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi, "kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka sendiri," menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). "Tapi ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus."

Sebaliknya, virus itu kemungkinan besar menyebar dari orang ke orang melalui kontak dekat dan tetesan pernapasan dari batuk dan bersin yang dapat mendarat di mulut atau hidung orang terdekat, menurut CDC. Studi ini dipublikasikan pada 6 Februari di The Journal of Hospital Infection.

Indonesia positif kasus Corona! Ragu ke rumah sakit? Tanya langsung ke YesDok. Konsultasi cepat dan gampang.

(Foto: Live Science)

YesDok Ads