Bubuk kari menjadi salah satu bumbu makanan yang banyak digunakan di seluruh dunia. Bubuk kari dibuat dengan berbagai rempah-rempah, yang biasanya termasuk kunyit, ketumbar, jintan, dan cabai. Bumbu lainnya yang bersifat tambahan ada seperti jahe, lada hitam, atau daun kari.

Karena campuran kuat dari berbagai rempah-rempah sehat, bubuk kari memiliki banyak manfaat kesehatan yang mungkin akan mengejutkan Anda.

Mengandung Antioksidan Kuat

Bubuk kari mengandung banyak antioksidan lain, termasuk quercetin, pinene, lutein, zeaxanthin dan cuminal. Antioksidan membantu mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh molekul reaktif yang dikenal sebagai radikal bebas, yang mengarah pada stres oksidatif yang menyebabkan kondisi kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penurunan mental.

Satu studi menunjukkan bahwa makan makanan yang mengandung 6 hingga 12 gram bubuk kari menghasilkan penurunan pada tingkat rata-rata stres oksidatif, dibandingkan dengan makan makanan yang tidak mengandung kari.

Anti-Jamur Dan Anti-Bakteri

Ketumbar dan jintan yang hadir dalam bubuk kari telah dibuktikan memiliki efek anti-jamur dan anti-bakteri.

Meningkatkan Kesehatan Jantung

Bubuk kari juga dapat meningkatkan kesehatan jantung Anda. Penelitian telah menunjukkan bahwa itu dapat meningkatkan aliran darah dan meningkatkan fungsi pembuluh darah, yang mengakibatkan penurunan risiko penyakit jantung.

Menurunkan Kadar Gula Darah

Satu studi lainnya menunjukkan bahwa jumlah sedang kari memberikan efek secara signifikan lebih rendah pada pembuluh gula darah.

Efek Anti kanker

Banyak rempah-rempah dalam bubuk kari, termasuk cabai, ketumbar dan jintan, memiliki sifat yang dapat melawan kanker. Secara khusus, kandungan kurkumin kunyit telah terbukti memiliki sifat melawan kanker yang kuat, menyebabkan kematian sel kanker sambil menghambat penyebaran sel kanker. 

Meningkatkan Kesehatan Otak

Penelitian pada manusia dan hewan menunjukkan bahwa kurkumin yang ditemukan dalam kunyit dapat mengurangi tanda-tanda penurunan kesehatan mental. Ini juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit Alzheimer.

(Foto: zero waste bali)