Benarkah Resistensi Insulin dapat Menyebabkan Diabetes? Yuk Simak Disini!

August 23, 2019 | Kaifia

Mungkin resistensi insulin masing terdengar asing bagi Anda, apalagi mengenali apa dampak buruknya. Untuk memperjelas apakah resistensi insulin tersebut, mari kita mengulas lebih dalam di artikel ini.

Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas, berfungsi memberikan sel untuk menyerap dan mendapatkan glukosa. Bagi orang yang memiliki resistansi insulin, sel tubuh tidak mampu merespon insulin secara efektif. 

Ketika sel tidak dapat menyerap glukosa, kadar gula darah akan mengalami kenaikan. Apabila tingkat glukosa atau gula darah lebih tinggi daripada biasanya namun tidak cukup tinggi untuk mengindikasikan diabetes, dokter menyebutnya sebagai prediabetes.

Bagi pengidap prediabetes, pankreas bekerja keras untuk menghasilkan insulin yang cukup untuk mengatasi daya tahan tubuh dan menjaga kadar gula darah turun.

Seiring waktu, kemampuan pankreas untuk melepaskan insulin mulai menurun, yang mengarah pada pengembangan diabetes tipe 2.

Gejala 

Gejala resistensi insulin umumnya tidak akan muncul selama Anda belum terindikasi diabetes oleh dokter.

Resistensi insulin juga dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan serius, seperti:

Acanthosis Nigricans

Kondisi kulit ini akan terus berkembang pada orang dengan resistensi insulin. Ini melibatkan bercak-bercak gelap yang terbentuk di pangkal paha, ketiak, dan bagian belakang leher.

Polycystic ovary syndrome (PCOS)

Resistensi insulin dapat memperburuk gejala PCOS, yang dapat mencakup siklus menstruasi yang tidak teratur, infertilitas, dan menstruasi yang menyebabkan rasa sakit.

YesDok Ads

Dokter juga menghubungkan kadar insulin yang tinggi dalam darah dengan peningkatan risiko penyakit pembuluh darah, seperti penyakit jantung, bahkan tanpa kehadiran diabetes.

Faktor risiko

Berikut faktor risiko yang rentan terkena resistensi insulin, prediabetes maupun diabetes:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas.

  • Gaya hidup yang buruk dan jarang olahraga.

  • Gangguan tidur seperti insomnia.

  • Rokok 

  • Tekanan darah tinggi 

Pencegahan

Membuat perubahan gaya hidup preventif, terutama dengan menurunkan berat badan dan meningkatkan aktivitas fisik dapat meningkatkan sensitivitas insulin.

Otot akan menjadi lebih sensitif terhadap insulin setelah berolahraga, dan Anda dapat menurunkan kadar insulin yang tinggi dengan gaya hidup sehat.

(Foto: medcity.news.com)

YesDok Ads