Diet
+1

Benarkah Daging Merah Berisiko Kanker Payudara?

August 14, 2019 | Kaifia

Para peneliti, menggunakan data dari lebih dari 40.000 wanita, menyimpulkan bahwa makan daging merah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.

Memahami penyebab kanker payudara dapat membantu meminimalisir risiko kanker payudara. Beberapa penelitian fokus pada bagaimana pengaruh nutrisi terhadap kanker. Namun, karena setiap orang memiliki kebiasaan diet yang unik, dan setiap kanker memiliki sifat yang berbeda-beda, membongkar bagaimana peran makanan bagi kanker memang bisa menjadi suatu tantangan.

Apa kaitannya daging merah dengan kanker payudara?

Penelitian melakukan analitis tentang hubungan antara segala macam daging dan kanker payudara. Mereka juga memperhatikan metode memasaknya, agar dapat mengetahui kaitannya dengan kanker payudara.

Mereka menerbitkan temuan mereka di International Journal of Cancer.

Para ilmuwan mengambil data dari Sister Study, yang mencakup peserta dari Amerika Serikat dan Puerto Riko. Secara keseluruhan, mereka menggunakan data dari 42.012 perempuan yang berusia 35-74 tahun. Tim mengikuti peserta selama rata-rata 7,6 tahun. Selama waktu itu, ada 1.536 kasus kanker payudara.

Setiap peserta memberikan informasi yang termasuk riwayat kesehatan mereka, kejadian kanker dalam keluarga mereka, faktor gaya hidup, diet, tinggi badan, berat badan, dan informasi demografis.

YesDok Ads

Para peneliti memiliki akses ke informasi terperinci tentang asupan daging, termasuk ukuran porsi dan jenis daging.

Mereka juga bertanya kepada para peserta bagaimana mereka biasanya menyiapkan steak, hamburger, dan daging babi mereka dengan pilihan yang mencakup spektrum penuh "kematangan" dari langka hingga hangus.

Setelah para ilmuwan melakukan analisis, mereka menemukan bahwa wanita yang makan paling banyak daging merah memiliki risiko 23% lebih tinggi terkena kanker payudara daripada mereka yang makan yang jarang mengonsumsi daging merah.

Informasi diet hanya diambil satu kali pada awal penelitian dan karena itu ada kemungkinan peserta mengubah kebiasaan makan mereka secara substansial selama studi 6 tahun.

Perlu juga dicatat bahwa studi ini hanya melihat pada wanita, jadi  tidak berlaku untuk risiko kanker payudara pada pria.

(Foto: frenchtoday.com)

YesDok Ads