Benarkah Ada Virus yang Dapat Membunuh Sel Kanker?

June 14, 2022 | Kaifia

Seorang wanita sedang menggunakan masker

Kata ‘virus” biasanya kita kaitkan dengan penyakit infeksi. 

Memasuki 2 tahun lebih pandemi virus COVID-19, ‘Virus” bukanlah kata yang asing lagi. Virus yang mematikan ahir-akhir ini telah menduduki nomor pertama musuh di sekiling kita dan mematikan hampir seluruh isi planet bumi.

Namun dapatkah virus mematikan ini bisa direkayasa kembali untuk melawan berbagai penyakit serius seperti kanker?

Pada tanggal 22 Mei, sebuah berita melaporkan pasien telah melakukan suntikan terbaru dengan terobosan virus pembunuh kanker. Berbagai tes lalu dilakukan pada binatang dan nyatanya mereka dapat menunjukkan kemampuannya untuk mengurangi ukuran kanker kolon, paru, payudara, ovarian serta pankreatik.

Bagaimana ini terjadi?

Dr Ben Miles melansir bahwa pada awal abad 20-an, para ilmuwan memperhatikan bahwa ada beberapa pasien kanker yang kemudian berkontraksi dengan infeksi virus tertentu menunjukkan penurunan pada ukuran tumor mereka.

Observasi menakjubkan ini kemudian memicu perkembangan berbagai teori yang mengeksplorasi hubungan antara virus dan penyakit kanker. 

Tahun 1950-an dalam seri eksperimen pasien dengan kanker secara sengaja disuntik cairan tubuh infeksi atau mereka mengambil jaringan infeksi dari pasien lainnya yang mengidap penyakit seperti Hepatitis, Influenza dan Picornavirus.

YesDok Ads

Ajaibnya, melalui observasi ini, banyak pasien menunjukkan beberapa level dari remisi tumor mereka mengecil namun remisinya hanya berlangsung 1 hingga 2 bulan. Efek negatif dari penyakit dan morbiditas yang menyertai karena virus dan kanker mengesampingkan manfaat potensinya. 

Bagaimana virus dapat membunuh kanker?

Virus adalah sebuah mesin biologis yang menguasai sel infiltrasi kode genetik yang dapat membajak alat produksi sel dan mengubahnya menjadi partikel virus yang terakumulasi hingga meledak dan melepaskan virus tersebut ke sel lain. 

Mereka secara efektif dapat menginfeksi sel kanker karena pertahanan sel kanker tidak memiliki kemampuan untuk bekerja dengan baik seperti sel normal. 

Vaksinia telah dibuktikan aman dan telah dicoba pada miliaran orang. Mereka memiliki beberapa mekanisme antara lain seperti menyuntikkan sel kanker dengan natrium iodida simporta manusia yang merupakan gen yang memungkinkan pencitraan untuk melacak virus. Vaksinasi juga dapat dipersenjatai dengan gen anti-pdl1 yang menonaktifkan pdl1 yang merupakan jalur pensinyalan seluler yang membantu sel memberitahu sistem kekebalan untuk tidak menyerang mereka. 

Akibat dari sinyal yang dihilangkan ini, hal tersebut berarti sistem kekebalan tubuh dapat secara aktif mulai menargetkan dan menyerang sel-sel kanker.

Namun hal ini masih butuh pengujian lebih lanjut untuk kasus-kasus berbeda.

(Sumber artikel: The First Human Trial of Virus That Kills Cancer, Vaxinia Explained by Dr Ben Miles dan didukung sumber lain)

YesDok Ads