Batasi Konsumsi Gula Harian untuk Hindari Risiko Obesitas dan Diabetes

November 07, 2021 | Iman

Batasi makanan mengandung gula

Edukasi masyarakat untuk hidup lebih sehat, khususnya di masa pandemi ini sangat penting salah satunya dengan membatasi asupan gula dan memahami sumber pemanis yang lebih baik agar terhindar dari risiko obesitas dan diabetes.

Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI, dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, mengungkapkan, Menurut Riskesdas 2018, tingkat obesitas pada orang dewasa meningkat menjadi 21,8 persen dan prevalensi berat badan berlebih juga meningkat dari 11,5 persen di 2013 ke 13,6 persen di 2018. Perubahan gaya hidup selama pandemi seperti konsumsi gula berlebih dan berkurangnya aktivitas fisik berpotensi meningkatkan risiko obesitas. 

“Kita ketahui bersama bahwa obesitas memiliki risiko prediabetes dan diabetes dimana hampir 90% orang dengan diabetes tipe 2 ternyata mengalami masalah kelebihan berat badan atau obesitas,” ucap dr Elvieda.

Ia menuturkan, Prevalensi diabetes di tingkat nasional menunjukkan dari 6,9% pada 2013, menjadi 8,5% pada 2018 dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Seperti diketahui, diabetes dapat menjadi jalan pintas penyakit-penyakit tidak menular lainnya seperti gangguan penglihatan, penyakit jantung, gagal ginjal, dan gangguan syaraf. 

“Dari 10-15 tahun sejak awal terdiagnosa, prevalensi semua komplikasi ini akan meningkat tajam. Tak hanya itu, diabetes juga menjadi salah satu faktor komorbid yang berkaitan dengan peningkatkan tingkat keparahan COVID-19. Pencegahan sedini mungkin adalah solusi terbaik agar terhindar dari dampak fatal diabetes,” papar dr Elvieda.

YesDok Ads

Ia mengajak untuk Kuatkan komitmen menjaga pola makan yang bergizi dan perhatikan asupan gula sehari-hari, rutin beraktivitas fisik, dan jangan ragu untuk segera periksakan diri ketika muncul gejala awal.

“Kuatkan komitmen untuk menjaga pola makan sehat dan perhatikan asupan gula sehari-hari, rutin beraktivitas fisik, lakukan deteksi dini/skrining berkala dan jangan ragu untuk segera periksakan diri ketika muncul gejala awal,” terang dr. Elvieda.

Dokter Spesialis Gizi Klinis, dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM, menjelaskan, Konsumsi gula berlebih berkontribusi terhadap tingginya asupan kalori yang dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. 

Sayangnya, masyarakat masih cenderung mengonsumsi gula dalam jumlah yang tinggi, baik dari penambahan gula saat memasak, makan, dan minum maupun melalui konsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi gula. Masyarakat juga perlu waspada dengan kandungan gula yang terkandung di makanan dan minuman kemasan. 

“Untuk itu, masyarakat perlu lebih jeli dalam memerhatikan label kemasan guna mengetahui kandungan gula tersembunyi (hidden sugar) di makanan minuman. Hal ini penting agar kita dapat lebih sadar akan jumlah gula yang dikonsumsi setiap harinya,” ujar dr Marya.

YesDok Ads