Bahayanya Konsumsi Makanan Laut yang Mengandung Plastik

November 07, 2020 | Helmi

microplastic food

Penelitian secara konsisten menemukan mikroplastik pada berbagai jenis hewan, baik di lautan maupun sungai yang masuk ke lautan.

Misalnya, satu studi tahun 2020 terhadap dua spesies ikan di sungai menemukan bahwa 100% ikan ini memiliki mikroplastik di tubuhnya.

Mikroplastik adalah potongan kecil plastik yang panjangnya kurang dari 5 milimeter. Ukurannya yang kecil berarti mereka dapat bepergian dengan mudah ke seluruh lautan.

Hewan yang ada di lautan mungkin salah mengira mikroplastik tersebut sebagai makanan atau secara tidak sengaja mengkonsumsinya saat makan makanan lain.

Hal ini terjadi karena hewan yang lebih kecil memakan plastik, kemudian hewan yang lebih besar memakan hewan tersebut, dan hewan yang lebih besar memakan hewan tersebut lagi, yang semuanya memungkinkan tingkat mikroplastik untuk terus menumpuk.

Manusia yang berada di bagian atas rantai makanan, mungkin memakan hewan yang terkontaminasi plastik.

Tidak ada cara untuk menghilangkan mikroplastik dari hewan begitu ada, dan tidak ada yang dapat menjamin bahwa produk mereka tidak mengandung mikroplastik sama sekali.

Peneliti belum sepenuhnya mengetahui dampak mengonsumsi makanan laut yang tercemar plastik terhadap kesehatan manusia.

Mungkin diperlukan waktu untuk memahami sepenuhnya efek mikroplastik, karena beberapa mungkin bersifat kumulatif, dan muncul hanya setelah beberapa tahun.

Studi tentang efek mikroplastik juga sulit dikendalikan, karena orang mungkin memiliki paparan mikroplastik dari sumber lain selain makanan laut saja.

YesDok Ads

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) belum mengembangkan pedoman atau batasan konsumsi banyak sumber mikroplastik, sehingga jumlah kontaminasi pada berbagai jenis makanan laut dapat bervariasi.

Beberapa efek potensial dari makan makanan laut yang terkontaminasi mikroplastik meliputi:

Stres oksidatif: Ini adalah ketidakseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas yang merusak dalam tubuh.

Ini mungkin memiliki implikasi luas bagi kesehatan seseorang, termasuk meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius, seperti kanker dan serangan jantung.

Efek neurotoksik: Paparan plastik dapat merusak neuron, meningkatkan risiko masalah kesehatan otak seperti demensia.

Gangguan endokrin: Plastik dapat menjadi pengganggu endokrin, yang berarti dapat mengubah cara sistem endokrin dan hormon yang dikendalikan berperilaku. Ini dapat memengaruhi kesuburan, perilaku, dan kesehatan secara keseluruhan.

Kerusakan tiroid: Paparan mikroplastik dapat merusak tiroid. Tiroid mengatur beberapa fungsi penting dan berperan dalam mengontrol hormon yang mempengaruhi kesuburan.

Kanker: Paparan plastik juga dapat meningkatkan risiko kanker. Hal ini dapat terjadi karena efek langsung dari paparan plastik kronis atau karena bentuk kerusakan lain yang dapat ditimbulkan oleh plastik. Misalnya, stres oksidatif merupakan faktor risiko terjadinya kanker.

(Foto: medicalnewstoday)

YesDok Ads