Bahayanya Kebiasaan Menyimpan Makanan dalam Lemari Es

October 22, 2019 | Helmi

Pastinya tidak sedikit dari Anda yang memiliki kebiasaan menyimpan makanan. Seperti menyimpan makanan yang telah dimasak di lemari es, agar bisa dikonsumsi keesokan harinya.

Sekilas ini kebiasaan yang baik agar tidak membuang-buang maknan. Namun perlu dicatat, menyimpan makanan yang sudah dimasak, setidaknya selama lima hari bisa membahayakan tubuh Anda.

Seperti contohnya nasi dan pasta yang dapat menumbuhkan bakteri bacillus cereus. Bakteri langka ini umumnya ada di tanah dan tanaman tetapi juga dapat mempengaruhi makanan dan manusia.

"Habitat alami bacillus cereus yang diketahui sangat luas, termasuk tanah, hewan, serangga, debu dan tanaman," Anukriti Mathur, seorang peneliti bioteknologi di Australian National University."Bakteri akan bereproduksi dengan memanfaatkan nutrisi dari produk makanan [..] termasuk beras, produk susu, rempah-rempah, makanan kering dan sayuran."

Bacillus cereus memiliki efek positif dan negatif. Ini bisa mendukung probiotik di dalam tubuh.

Efek buruk dari bakteri terjadi ketika makanan disimpan dalam kondisi yang salah, yang memungkinkan bacillus cereus tumbuh dan berkembang biak. Ketika mereka hadir dalam nasi dan pasta pada tingkat tinggi, paparan dapat menyebabkan kerusakan hati dan bahkan kematian.

Para peneliti menemukan bahwa pasta disiapkan pada hari Jumat, dibawa ke piknik pada hari Sabtu dan disimpan di lemari es sampai Senin malam untuk makan malam. Segera setelah makan, anak-anak mulai muntah.

Anak-anak dilarikan ke rumah sakit untuk keracunan makanan. Tiga dari mereka hanya membutuhkan cairan untuk mengobati kondisi mereka, satu anak mengalami gagal hati tetapi anak bungsu meninggal.

Keracunan makanan bacillus cereus lainnya dilaporkan pada tahun 2011 di Belgia. Seorang siswa berusia 20 tahun makan spaghetti dengan saus tomat, yang disiapkannya lima hari sebelumnya.

Ia mengalami diare, sakit perut, dan muntah-muntah setelah konsumsi. Siswa itu meninggal malam itu.

Ada lebih banyak kasus yang menewaskan orang setelah makan pasta dan nasi yang disimpan selama berhari-hari. Para ahli mengatakan jumlah pasien bisa lebih tinggi karena kasus yang tidak dilaporkan.

"Penting untuk dicatat bahwa bacillus cereus dapat menyebabkan kondisi yang parah dan mematikan, seperti sepsis, pada orang yang mengalami gangguan kekebalan tubuh, bayi, orang tua dan wanita hamil," kata Mathur.

Bacillus cereus dapat menyebabkan keracunan makanan parah dengan melepaskan racun dalam makanan. Memanaskan kembali makanan mungkin tidak membantu karena racun ini dapat bertahan pada suhu 250 derajat Fahrenheit. Ketika dicerna, racun bacillus cereus dapat menyebabkan kematian sel dan peradangan dalam tubuh.

(Foto: Academy of Nutrition and Dietetics)

YesDok Ads