Bahaya Teh Bagi Anak Di Bawah 5 Tahun

December 20, 2020 | Aqiyu

minum teh

Teh  merupakan minuman yang memiliki cita rasa yang kuat. Teh biasa dikonsumsi pagi hari oleh orang dewasa untnuk menemani sarapan. Bahkan teh dapat dinikmati kapan dan dimana saja dengan berbagai cara. Bagi orang dewasa, mungkin teh tidaklah memiliki efek sampaing yang buruk. Tapi apakah denikian bila dikonsumsi oleh anak-anak?

Teh  memang menyehatkan bagi orang dewasa, namun perlu diingat jika teh  tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh anak di bawah lima tahun. Berikut deretan bahaya teh dikonsumsi oleh anak di bawah lima tahun:

Menghambat penyerapan zat besi

Teh mengandung tanin yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Bila penyerapan zat besi terhambat dapat meningkatkan risiko penyakit ADB atau Anemia Defisiensi Besi. ADB terjadi dakibat kekuarangan zat besi untuk pembentukan hemobglobin. Parahnya lagi, penyakit ADB ini merupakan penyakit yang termasuk silent disease atau gejalanya tidak terlihat.

Memicu hiperaktif

Teh mengandung sekitar 3 persen kafein, theobromine dan teofilin. Dimana ketiga kandungan tersebut merupakan stimulan. Akibatnya, bila anak-anak mengonsumsi teh secara berlebihan maka teh bisa membuat anak-anak menjadi hiperaktif atau sulit tidur.

Membuat anak malas makan

Meski teh tidak mengandung karbohidrat, protein dan lemak, namun teh dapat memberikan efek kenyang pada anak. Hal ini menyebabkan anak jadi malas makan, padahal di masa tumbuh kembangnya anak-anak membutuhkan asupan gizi dan nutrisi yang lengkap.

Mengandung tinggi gula

Hindari memberikan anak-anak teh kemasan. Pasalnya, kebanyakan teh kemasan yang dijual mengandung gula yang tinggi. Satu botol kemasan isi 250 ml rata-rata mengandung gula tambahan sebanyak 20 gram. Sedangkan WHO sendiri menyarankan bahwa asupan gula tambahan hanya sebesar 10 persen dari total kalori.

Menganggu proses penyerapan kalsium

Anak-anak yang mengonsumsi teh berlebihan dapat menggangu proses penyerapan kalsium. Kalsium yang tidak terserap dengan baik oleh tubuh bisa menyebabkan  fungsi otak, otot hingga terganggunya sistem saraf.

(Foto: mom loves best)

YesDok Ads