Bahaya Sleep Apnea Pada Anak dan Cara Mengatasinya

November 09, 2019 | Aqiyu

Sleep apnea biasanya dialami oleh orang dewasa. Namun bukan berarti sleep apnea ini tidak bisa menimpa oleh bayi. Sleep apnea ini sangat menyakitkan karena menimbulkan rasa seperti tercekik karena berhenti bernapas.

Sleep apnea adalah kondisi dimana bayi berhenti bernapas karena penyumbatan saluran napas atau proses pernapasannya tidak benar. Sehingga udara yang masuk ke paru-paru menjadi terhambat yang membuat otak dan bagian organ tubuh lainnya tidak mendapatkan pasokan oksigen.

Tingginya risiko sleep apnea pada bayi disebabkan oleh rangsangan dari batang otak sebagai pusat napas yang belum sempurna. Tanda sleep apnea yang bisa Anda perhatikan yakni bayi sering terbangun dan berkeringat banyak di malam hari. Si kecil mengompol walaupun sudah diajarkan toilet training. Serta berat dan tinggi badan yang naiknya tidak sesuai dengan usianya.

Tanda sleep apnea lainnya adalah tidur sembari jalan, tidur tidak tenang karena si kecil harus mencari posisi tidur yang nyaman untuk bernapas. Si kecil yang menggorok juga menjadi gejala sleep apnea dan tidur sering menggeretakkan gigi.

YesDok Ads

Sleep apnea paling umum terjadi mulai dari 10 detik hingga 30 detik. Tapi pada kondisi yang paling parah, seseorang bisa berhenti bernapas sampai 60 detik. Saat sleep apnea terjadi, tubuh bisa menjadi biru.

Cara mengatasi sleep apnea pada si kecil, Anda dapat berkonsultasi pada dokter spesialis. Biasanya pada tingkat sleep apnea ringan, dokter akan merekomendasikkan obat tetes atau semprot untuk melancarkan saluran pernapasan. Jika sleep apnea si kecil di diagnosa akibat dari kelebihan berat badan, biasanya dokter akan menyarankan untuk menurunkan berat badan si kecil sesuai berat badan ideal seusianya.

Selain itu, sleep apnea yang timbul akibat dari amandel dan adenoid yang menghambat saluran pernapasan, maka akan dilakukan operasi kecil dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. 

(Foto: houstonent)

YesDok Ads