Bahaya penggunaan vape bagi remaja

May 05, 2019 | Iman

Sebuah laporan penelitian baru mengungkapkan bahwa remaja yang menggunakan rokok elektronik atau vape sama saja mendekatkan diri mereka pada racun yang dapat menyebabkan kanker, terutama jika mereka memilih produk rasa buah.

“Tes urin menunjukkan peningkatan kadar lima racun berbeda di tubuh remaja yang menggunakan rokok eletktrik atau vape, dan semua racun diketahui atau diduga sebagai karsinogen,” kata pemimpin peneliti yang juga seorang profesor pediatri di Universitas California, San Francisco, Dr Mark Rubinstein seperti dilansir laman WebMD.

Menurutnya, salah satu alasan mengapa lebih banyak remaja menggunakan produk vape ini adalah mereka merasa aman dan atau lebih aman daripada merokok. “Berdasarkan hasil ini, jika remaja terus menggunakan produk ini selama bertahun-tahun, kami yakin ini bisa berbahaya,” papar dr Mark.

Racun akrolein, akrilamida, akrilonitril, crotonaldehida dan propilena oksida, semuanya termasuk dalam kelas bahan kimia yang dikenal sebagai senyawa organik volatil (VOC).

Secara khusus, rokok elektrik rasa buah menghasilkan kadar akrilonitril yang jauh lebih tinggi secara signifikan. Itu menjadi perhatian karena rasa buah yang paling populer di kalangan remaja dan akrilonitril adalah karsinogen yang diketahui.

"Saat ini banyak rasa yang dipasarkan tampaknya jelas menargetkan remaja, saya pikir sulit untuk membantah hal tersebut, senyawa organik volatil dilepaskan saat cairan rokok elektrik dipanaskan sampai pada titik ketika menjadi uap,” ucap dr Mark. Cairan tersebut mengandung pelarut yang diberi aditif makanan tambahan, namun bila dipanaskan aditif ini bisa membentuk senyawa kimia lainnya, termasuk VOC.

YesDok Ads

Penasehat ilmiah senior untuk American Lung Association, Dr Norman Edelman menuturkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rokok elektronik tidak berbahaya karena beberapa orang mungkin berpikir menggunakan rokok elektrik lebih aman daripada merokok tembakau.

"Nah, memang benar jika mereka mengisap rokok yang mudah terbakar, mereka akan mendapatkan lebih banyak paparan zat berbahaya ini, tapi ini membuat cukup jelas bahwa rokok elektronik memang tidak aman,” ujar dr Norman.

Ia menambahkan bahwa Semua rokok elektronik muncul memang untuk menciptakan VOC, bahkan yang tidak mengandung nikotin sekalipun. Akrilonitril dan akrilamida VOC ditemukan pada tingkat yang tinggi dalam urin remaja yang mengatakan bahwa mereka tidak menggunakan cairan nikotin pada rokok elektrik.

"Itu menarik dan mengejutkan kami, Meskipun sebagian besar remaja menggunakan produk yang mengandung nikotin, beberapa tidak melakukannya dan kami dapat menemukan racun ini bahkan di dalamnya,” terang dr Norman.

"Pendekatan yang paling aman adalah berhenti merokok, dan untuk anak-anak pendekatan yang paling aman adalah pencegahan merokok. Yang saya khawatirkan adalah bahwa semua pembicaraan tentang ini akan membuat kita melupakan pentingnya pencegahan merokok dan penghentian merokok,” imbuh dr Norman.

(Foto : healthline.com)

YesDok Ads