Kondom rasa sama dengan kondom biasa, tetapi dengan rasa unik seperti buah atau makanan tertentu. Penggunaan kondom rasa ini biasanya ditujukan untuk seks oral guna memberikan sensasi yang berbeda dari biasanya.

Walaupun menawarkan sensasi yang berbeda, terdapat bahaya menggunakan kondom dengan rasa. Bahan-bahan yang digunakan dalam kondom beraroma dapat menyebabkan iritasi dan infeksi.

Pembuatan kondom rasa menambahkan rasa pada pelumas. Namun faktanya tidak semua pelumas aman untuk ditelan. Penting untuk mengetahui bahan-bahan yang digunakan pada kondom rasa tersebut.

Pelumas berbasis minyak tidak bekerja dengan baik dengan kondom lateks dan umumnya tidak aman untuk ditelan. Pelumas minyak melemahkan karet kondom dan meningkatkan risiko kerusakan.

Kondom rasa memiliki risiko tambahan dibandingkan dengan kondom konvensional jika digunakan secara tidak benar.

Sama seperti kondom biasa, kondom rasa juga bisa mengalami pecah, sobek, atau lepas saat berhubungan seksual. Hal ini dapat menyebabkan penularan penyakit seksual atau kehamilan yang tidak disengaja.

Beberapa penyakit menular seksual dapat ditularkan melalui sesi orang atau saat berhubungan seksual seperti: herpes, gonorea, HPV, sipilis, Human immunodeficiency virus (HIV) dan Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS)

Sebagian besar kondom terbuat dari lateks. Dalam beberapa kasus, ada orang yang alergi lateks ringan dan menyebabkan ruam, gatal-gatal atau pilek. Alergi lateks yang lebih parah dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan kehilangan tekanan darah.‌

Kondom beraroma mendapatkan cita rasa dari perasa yang ditambahkan ke pelumas kondom. Ini umumnya dilakukan dengan menambahkan glukosa atau gliserin (gliserol) ke pelumas.

Menggunakan kondom rasa untuk seks vaginal dapat menyebabkan iritasi dan infeksi jamur. Bergantung pada bahannya, rasa tertentu juga bisa menyebabkan reaksi alergi.