Bahaya Kekurangan Yodium Saat Hamil

December 20, 2020 | Aqiyu

kehamilan

Berbagai macam asupan gizi dan nutrisi sangat penting dan dibutuhkan oleh ibu hamil. Tidak terkecuali asupan yodium yang tidak boleh diabaikan. Pasalnya, kekurangan yodium saat hamil bisa menimbulkan masalah serius.

Yodium merupakan zat mineral yang berperan penting dalam memproduksi hormon tiroid. Hormone tiroid berfungsi dalam perkembangan otak dan saraf serta pertumbuhan janin. Serta sel saraf janin dapat berkembang dengan baik saat asupan jumlah yodium tercukupi. Itu mengapa kekurangan yodium saat hamil sangat berbahaya.

Kekurangan yodium saat hamil bisa amenyebabkan gangguan perkembangan fisik, bayi lahir kurang sehat, pertumbuhan otak yang terkambat hingga berpengaruh pada kecerdasan otak dan stunting. Selama masa kehamilan sebaiknya ibu hamil memenuhi kebutuhan yodium sekitar 220 mcg setiap harinya menurut Kementerian Kesehatan Indonesia. Sementara pada wanita normal membutuhkan 150 mcg per hari.

Saat ini kandungan yodium sudah ditambahkan ke garam. Dengan cara ini diharapkan masyarakat tidak kekurangan yodium. Tapi, bukan berarti ibu hamil harus meningkatkan kadar garam dalam makanannya. Mengonsumsi makanan yang garam yang tinggi justru dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya. Anda bisa memenuhi asupan yodium dari makanan laut seperti ikan lamon, berbagai macam kerang, susu sapi, yogurt, keju, telur ayam, daging sapi, daging ayam dan kacang-kacangan.

YesDok Ads

Hindari mengolah makanan terlalu lama karena dapat mengakibatkan kandungan yodium dalam makanan berkurang. Begitu pula, dalam memanaskan makanan kembali jangan memanaskan makanan terlalu lama. Serta jangan mengolah makanan yang mengandung yodium menjadi makanan pedas dan asam untuk menjaga kadar yodium.

Ibu hamil yang kekurangan yodium bisa dilihat dari gejala mudah kelelahan akibat dari hipotirodisme memperlambat laju metabolism. Kadang-kadang ibu hamil yang kekurangan yodium merasa kedinginan. Hal ini karena disaat metabolisme melambat makan energi yang dihasilkan tubuh pun menurun. Sehingga energi yang tersebut tidak dapat menghangatkan tubuh. Gejala lain yang paling terlihat adalah leher bengkak. Hal ini disebabkan kelenjar tiroid di leher membesar akibat menyerap darah lebih banyak.

(Foto: global news)

YesDok Ads