Bahaya Happy Hypoxia Pada Pasien Covid-19

September 06, 2020 | Aqiyu

pasien corona

Laju penyebaran virus corona di Indonesia belum dapat dihentikan. Hingga saat ini, total kasus covid-19 mencapai 187.537 orang. Melihat jumlah kasus virus corona yang semakin bertambah, beberapa tenaga medis memperingatkan bahayanya Happy Hypoxia pada pasien virus corona.

Happy Hypoxia atau dalam dunia medis dikenal dengan sebutan silent hypoxemia merupakan kondisi dimana menurunnya kadar oksigen pada pasien covid-19 tanpa disadari. Happy Hypoxia ini menjaga fenomena baru yang membingungkan dalam kasus pemaparan virus yang menyerang sistem pernapasan.

Kenapa membingungkan? Karena pada kondisi ini, pasien corona mengalami kadar oksigen yang semakin rendah namun tidak disertai oleh gejala seperti sesak napas atau tanda lainnya seperti orang yang mengalami kekurangan oksigen pada umumnya. Normalnya, kadar oksigen di dalam tubuh seseorang adalah di atas 94%. Lantaran tidak disertai gejala, orang yang terpapar virus corona masih beraktivitas seperti biasanya bahkan seperti tidak mengalami masalah kesehatan. Dengan begitu, pasien terlhat baik-baik saja atau “happy”.

Bila Anda selesai olahraga atau menaiki tangga dan merasa kelelahan, maka napas Anda akan cenderung tersengal-sengal.  Namun hal ini tidak terjadi pada orang yang mengalami happy hypoxia. Hal ini disebabkan oleh infeksi virus yang luas sehingga terjadinya penghambatan pengiriman “sinyal” tubuh ke otak untuk memberitahu bahwa tubuh mengalami kekurangan oksigen.

Happy hypoxia hanya dapat terdeteksi saat Anda melakukan pemeriksaan darah dengan melihat kadar oksigen pada darah. Serta pada seseorang yang mengalami batuk, pilek dan demam akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan foto thorax dan saturasi oksigen untuk mengetahui kekurangan oksigen atau tidak. Happy hypoxia pada dasarnya sangat membahayakan, karena penderitanya dalam waktu dekat akan mengalami penurunan kesadaran. Jika kadar oksigen dalam darah terus menurun, organ-organ kemungkinan akan berhenti bekerja.

Sebab tubuh manusia memiliki batas toleransi terkait jumlah oksigen. Itu mengapa, tidak semua pasien corona diperbolehkan untuk melakukan isolasi mandiri. Dikahwatirkan pasien tersebut mengalami happy hypoxia dan ternyata paru-parunya ada pneumonia disertai dengan kadar oksigen rendah yang mengancam nyawanya.

YesDok Ads