Bahaya Demam Berdarah, Lakukan Pencegahan Dini ini

October 29, 2021 | Iman

Nyamuk demam berdarah

Demam berdarah demgue (DBD) bisa dikatakan penyakit musiman. Di beberapa daerah DBD menjadi epidemi yang perlu perhatian serius. Tanpa pencegahan tepat, DBD dapat menjadi lonjakan perawatan rumah sakit diluar ancaman Covid-19.
 
Dengan jenis virus dengue baru yang ganas, DENV-2 dikatakan menyebabkan demam parah. Sementara sebagian besar jenis DENV menyebabkan penyakit seperti flu akut atau ringan. Dengan musim saat ini, diduga bahwa strain DENV-2 bertanggung jawab terhadap lonjakan infeksi.

Dengan strain DENV-2, yang saat ini beredar ada juga risiko yang cukup besar bagi seseorang yang telah terinfeksi demam berdarah sebelumnya. Secara khusus, dengan ketegangan parah seperti itu, mereka yang telah melawan infeksi sebelumnya dapat berisiko terkena penyakit parah dan hasil yang berisiko juga. 

Tanda-tanda infeksi DBD yang perlu diwaspadai
Biasanya, dengan demam berdarah, karena gejalanya bisa sangat membingungkan, sulit untuk menunjukkan kapan dan bagaimana seseorang menderita infeksi parah. Namun, dengan tren yang telah diamati, penting untuk mewaspadai gejalanya pada waktunya, dan mengetahui waktu yang tepat untuk mencari perawatan medis yang mendesak.

Jumlah trombosit yang rendah dikatakan sebagai tanda komplikasi demam berdarah. Dengan jenis yang lebih baru, yang mungkin lebih parah. Berikut ini tetap menjadi tanda-tanda paling rumit dari infeksi dengue yang parah, dan perlu ditangani sedini mungkin:

-Sakit perut dan perut yang parah
-Pusing dan kebingungan
- Napas cepat
-Muntah darah
-Ruam
-Pendarahan dari hidung dan gusi
-Tanda-tanda awal kerusakan hati
-Merasa lelah, gelisah atau mudah tersinggung

YesDok Ads

Penting bagi setiap individu untuk diuji sampel darah sedini mungkin. Dokter juga menyarankan agar pasien melakukan mengevaluasi jumlah darah dan trombosit dalam tubuh, selama fase infeksi dan pemulihan selanjutnya.

Dalam hal memerangi infeksi dengue, berkonsentrasi pada diet Anda sama pentingnya dengan aspek pengobatan lainnya. Di satu sisi, penting untuk minum obat, melengkapi tubuh dengan cairan hidrasi yang cukup, dan diet juga perlu difokuskan.

Makanan yang perlu dihindari
Jika Anda ingin pemulihan yang lebih cepat dan lebih mudah, hindari banyak makanan pedas, berminyak, dan gorengan. Makanan seperti itu tidak hanya dapat membebani sistem pencernaan yang sedang pulih, tetapi juga dapat meningkatkan parameter vital termasuk gula dan tekanan darah. 

Beberapa ahli juga menyarankan orang untuk tidak makan makanan non-vegetarian selama fase pemulihan. Ingatlah bahwa banyak cairan yang hilang selama pemulihan, dan untuk menghindari komplikasi dehidrasi, minimalkan minuman berkafein, gula, dan minuman bersoda.

YesDok Ads