Bahaya Bayi BAB dalam Kandungan

March 20, 2021 | Aqiyu

kehamilan

Banyak hal ajaib dalam kandungan. Selain perkembangan organ yang menakjubkan, bayi pun mulai belajar sejak dalam rahim. Bayi dapat belajar menghisap jempol, bermain dengan tali pusarnya, mendengar suara, hingga merasakan makanan yang dikonsumsi oleh ibunya.

Bayi dalam kandungan dapat merasakan makanan dari sang ibu melalui plasenta. Pada umumnya, sisa zat makanan yang tidak dibutuhkan oleh bayi akan dikeluarkan sebagai urine. Namun dalam beberapa kondisi tertentu seperti stres, bayi dapat mengeluarkannya sebagai feses atau kotoran pertama bayi yang disebut dengan mekonium.

Mekonium seharusnya dikeluarkan oleh bayi selama beberapa hari pertama kehidupannya setelah dilahirkan. Mekonium yang dikeluarkan bayi saat masih dalam kandungan sangat berbahaya. Karena jika mekonium dikeluarkan dalam rahim maka akan bercampur dengan air ketuban dan berisiko tinggi terhirup oleh bayi. Meski tidak mengancam jiwa, namun bayi dapat mengalami gangguan pernapasan dan komplikasi kesehatan yang signifikan saat dilahirkan nanti. Kondisi tersebut dikenal dengan sindrom aspirasi mekonium.

Air ketuban yang tercemar oleh kotoran ini dapat dilihat dengan perubahan warna air ketuban menjadi hijau kecokelatan. Warna air ketuban yang normal biasanya bening agak keruh seperti tidak berwarna atau berwarna kuning. Kesehatan air ketuban bisa diketahui melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG).

YesDok Ads

Untuk itu, selama masa kehamilan jangan sampai bayi mengalami stres. Bayi yang mengalami stres biasanya terjadi saat memasuki usia kehamilan lebih dari 40 minggu. Proses persalinan normal yang sulit atau berlangsung lama juga dapat membuat bayi mengalami stres. Faktor lainnya disebabkan oleh ibu hamil yang memiliki penyakit tertentu seperti hipertensi atau diabetes, bayi kekurangan pasokan oksigen hingga terjadinya gangguan pada perkembangan bayi selama dalam rahim.

Sebagai langkah pencegahannya, ibu hamil harus melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan. Terutama bagi ibu hamil dengan kondisi kesehatan tertentu untuk memantau kesehatan antara ibu dan bayi. Hindari pula merokok dan asap rokok selama masa kehamilan. Paparan asap rokok yang terhirup dapat meningkatkan risiko terganggunya aliran oksigen. Aliran oksigen yang terhambat akan membuat bayi mengalami stres dalam kandungan.

(Foto: Mayo Clinic Health System)

YesDok Ads