Stres merupakan kondisi yang umum dialami oleh banyak orang. Kondisi ini kerap dialami oleh orang dewasa akibat berbagai macam hal. Pekerjaan yang menumpuk, permasalahan dengan keluarga, pasangan, atau teman-teman, kondisi ekonomi yang tidak stabil, pola makan yang buruk, gaya hidup tidak sehat, dan lain-lain, semua bisa menjadi penyebab stres.

Saat Anda stres, hormon kortisol akan meningkat. Ini dapat memengaruhi tubuh Anda dan memiliki efek yang berbahaya. Dari mulai meningkatkan kadar gula darah, meningkatkan tekanan darah, hingga menyebabkan masalah pencernaan, semua bisa bersumber dari stres.

Stres tak hanya berdampak pada kesehatan mental, tapi stres juga bisa memengaruhi pencernaan Anda. Bagaimana stres dapat memengaruhi pencernaan Anda?

Stres mengganggu sistem saraf

Bagaimana stres dapat memengaruhi sistem pencernaan? Sistem saraf pusat tubuh manusia mengontrol proses pencernaan. Jika Anda terlalu stres, maka sistem saraf pusat menghentikan aliran darah dan menyebabkan kontraksi otot, yang dibutuhkan untuk pencernaan.

Stres melemahkan metabolisme pencernaan

Saat Anda stres, tubuh menurunkan sirkulasi darah. Kondisi ini memengaruhi metabolisme tubuh dan membuat Anda menjadi lebih lemas dan lesu.

Stres menyebabkan heartburn

Menurut penelitian, heartburn merupakan salah satu kondisi umum yang terjadi pada banyak orang. Saat Anda terlalu stres, sfingter esofagus tidak menutup sepenuhnya, membuat asam dan makanan dari lambung kembali ke kerongkongan. Ini dapat menyebabkan rasa sakit dan sensasi terbakar di dada yang disebut dengan heartburn.

Stres menghambat kekebalan usus

Tahukah Anda, 70% kekebalan tubuh terletak di usus? Selain itu, usus juga menjadi rumah bagi bakteri baik dan bakteri jahat. Bakteri baik menjaga fungsi tubuh dan otak untuk tetap sehat dan prima. Namun saat Anda stres, reaksi kimia yang dihasilkan dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus dan membuat sistem kekebalan tubuh menurun.

(Foto: ideascale.com)