Bagaimana Pandemi COVID-19 Dapat Berakhir?

September 22, 2020 | Claudia

Covid-19, pandemi, yesdok

Enam bulan sudah kita berkutat dengan pandemi yang tampaknya hingga detik ini tak juga menunjukkan kapan akan berakhir. Bahkan setiap harinya, kita disuguhkan dengan data angka positif yang terus meningkat.

Saat ini, para ilmuwan dan ahli medis di seluruh dunia telah bekerja dengan sangat cepat untuk meluncurkan vaksin demi menahan penyebaran COVID-19. Ada satu pertanyaan yang terus dipertanyakan oleh hampir semua orang, kapan dan bagaimana pandemi akan berakhir?

Tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan tersebut. Namun, secara teoritis, ada dua skenario yang mungkin menandai awal dari berakhirnya pandemi. Yang pertama adalah berakhir lewat jalan medis. Ini dapat terjadi jika pengembangan vaksin berlangsung efektif dan aman untuk mencegah Sars-CoV-2 menginfeksi, dan disertai dengan menjalani protokol kesehatan dengan ketat.

Saat ini, lebih dari 165 kandidat vaksin sedang dalam tahap uji praklinis dan klinis yang berbeda, dan lebih dari 33 di antaranya telah mencapai tahap terakhir uji coba manusia. Kabar baiknya adalah meskipun vaksin tersebut tidak efektif 100% (mengingat waktu pengembangan vaksin yang dipercepat), vaksin COVID-19 dinilai tetap efektif dalam mengendalikan penyebaran pandemi.

Menurut Dr. Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Penyakit Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat (AS), vaksin yang aman dan memiliki tingkat efektivitas 50 hingga 60 persen juga dapat diterima, meskipun para ilmuwan bertujuan untuk menghasilkan vaksin dengan tingkat keefektivitasan mencapai 75 persen. Data awal dari studi pendahuluan telah menunjukkan hasil yang positif untuk beberapa kandidat vaksin.

YesDok Ads

Begitu vaksin yang aman dan efektif diluncurkan untuk pemakaian publik dan proses vaksinasi massal dimulai, kasus COVID-19 perlahan-lahan akan mulai turun begitu juga dengan angka kematian. Vaksin dapat membantu dunia melawan penularan COVID-19 dan membantu meringankan beban rumah sakit dan tenaga kesehatan yang sudah kewalahan. Ini dapat dianggap sebagai langkah maju dalam mengakhiri pandemi.

Selain dengan vaksin, pandemi juga diyakini mampu berakhir dengan cara lain seperti seperti yang diamati dalam kasus pandemi paling mematikan di dunia, Flu Spanyol. Pandemi mematikan yang menginfeksi 500 juta orang di seluruh dunia dan menyapu bersih 1 persen populasi dunia pada saat itu, berakhir setelah dua tahun yang panjang ketika orang-orang mulai memperoleh kekebalan terhadap virus tersebut (herd immunity). Ini mungkin terjadi ketika sebagian besar penduduk bosan dengan pembatasan sosial dan mulai keluar dari rumah mereka.

Ketika orang kembali ke aktivitas mereka seperti biasa, semakin banyak orang akan terinfeksi penyakit dan juga mengembangkan kekebalan tubuh terhadap virus. Namun, cara ini dianggap berbahaya karena bisa menjatuhkan lebih banyak korban yang tentunya tidak kita harapkan.

Menurut pakar kesehatan, mengakhiri pandemi tak bisa hanya dilakukan dengan satu cara. Kita harus benar-benar fokus pada pengendalian penyebaran penyakit. Ini hanya bisa tercapai melalui taat protokol kesehatan, vaksin yang aman dan efektif, dan menciptakan kekebalan tubuh dari infeksi virus. Kombinasi dari ketiga tindakan tersebut akan membantu memperlambat penyebaran penyakit yang mungkin saja dapat mengakhiri pandemi. Mari kita berharap yang terbaik.

YesDok Ads