Awas! Terlalu Banyak Menggunakan Ponsel Bisa Sebabkan Sindrom

April 08, 2020 | Helmi

smartphone pinky

Beragam upaya dilakukan untuk menekan angka penyebaran virus corona. Salah satunya adalah mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar dan berdiam diri di rumah.

Salah satu cara yang dilakukan untuk menghabiskan waktu di rumah adalah dengan bermain smartphone. Meski demikian, sebaiknya Anda mengurangi intensitas bermain ponsel jika tidak ingin terkena sindrom ‘smartphone pinky’. 

Di masa pandemi corona ini, laporan mengenai perubahan bentuk jari kelingking atau ‘pinky finger’ meningkat. Menurut Dr Sachin Bhonsle, Sr. Consultant, Orthopedic Surgeon di Fortis Hospital Mulund, hal tersebut terjadi karena jari menopang beban smartphone dalam durasi lama dan berlebihan.

Kondisi ini bisa diperparah jika Anda menggunakan ponsel yang memiliki layar lebar. Ibu jari dan jari-jari lainnya menjadi terlalu sering digunakan, melakukan gerakan yang berulang-ulang. Dalam jangka pendek, ini menyebabkan hipermobilitas di ruas kecil sekitar jari: ligamen ibu jari secara bertahap menjadi sedikit tertekan.

YesDok Ads

“Kondisi pada jari-jari ini dikarenakan tekanan dan gerakan berulang bisa lanjut dapat mengarah kepada osteoarthritis, karena tulang rawan di antara sendi mulai memburuk," ujar Dr Bhonsle.

Berikut ini adalah beberapa kiat yang bisa Anda lakukan untuk menghindari kondisi sindrom “Smartphone Pinky”:

  • Hindari menggunakan smartphone secara berlebihan
  • Lakukan kegiatan chatting atau gaming dengan durasi yang tidak terlalu lama
  • Ambil istirahat dan letakkan smartphone Anda sebelum tangan terasa sakit
  • Latih tangan Anda dengan melakukan pemanasan pada bagian jari
  • Jika tangan mulai terasa sakit, gunakan pereda nyeri untuk mengurangi peradangan
  • Gunakan tangan kanan dan kiri secara bergantian, sehingga penggunaan smartphone tidak hanya didominasi satu tangan.

(Foto: ilmusi)

YesDok Ads