Awas! Sleep Apnea Bisa Picu Kebutaan

October 17, 2019 | Helmi

Sleep apnea ternyata memiliki keterkaitan dengan sejumlah masalah kesehatan, seperti hipertensi, penyakit jantung, masalah suasana hati dan memori. Bahkan peneliti menemukan bahwa sleep apnea bisa menjadi penyebab kebutaan.

Sebuah studi baru menemukan bahwa sleep apnea yang parah dapat meningkatkan risiko edema makula diabetik, yang menyebabkan kehilangan penglihatan atau kebutaan. Peneliti dari Taiwan juga menemukan gangguan tidur membuat masalah mata lebih sulit diobati pada pasien diabetes.

Orang dengan sleep apnea mengalami pernapasan yang singkat dan berulang kali terganggu selama tidur. Masalah ini menyebabkan gangguan tidur dan penurunan kadar oksigen darah.

Kekurangan oksigen dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi, serangan jantung, stroke dan diabetes tipe 2.

Para peneliti mengatakan pada penderita diabetes, efek sleep apnea dapat berkontribusi pada kerusakan pembuluh darah kecil di bagian belakang mata. Kerusakan ini dikenal sebagai retinopati diabetik, yang menyebabkan kebutaan.

YesDok Ads

Studi tersebut menyatakan kombinasi diabetes dan sleep apnea dapat memperburuk retinopati diabetik dengan meningkatkan resistensi insulin, peradangan dan tekanan darah. Semua perubahan ini dapat merusak pembuluh darah di mata.

Para peneliti menganalisis data dari semua pasien yang didiagnosis dengan retinopati diabetik di Rumah Sakit Memorial Chang Gung di Taiwan. Tim mengikuti peserta selama delapan tahun untuk melihat perubahan dalam kesehatan dan tidur mereka.

Para pasien yang menderita apnea tidur parah mengalami edema makula diabetes yang lebih buruk. Kelompok ini juga membutuhkan lebih banyak perawatan, seperti terapi laser, untuk mengontrol perkembangan masalah mata mereka.

Para peneliti berharap temuan mereka akan memandu penyedia layanan kesehatan dalam membuat rencana untuk mengobati sleep apnea pada penderita diabetes untuk membantu menghindari kebutaan.

"Berdasarkan hasil ini, kami berharap bahwa lebih banyak profesional medis akan mendekati apnea tidur sebagai faktor risiko edema makula diabetik," kata ketua peneliti Juifan Chiang dalam siaran pers. "Ini bisa memungkinkan intervensi medis sebelumnya sehingga pasien dapat mempertahankan lebih banyak penglihatan mereka dan menjaga kesehatan mereka secara keseluruhan sebanyak mungkin."

YesDok Ads