Awas, Mitos Endometriosis Ini Jangan Dipercaya!

September 28, 2022 | Claudia

Mitos Endometriosis

Endometriosis terjadi ketika jaringan dari lapisan dalam dinding rahim atau endometrium tumbuh di luar rongga rahim. Mungkin, banyak orang masih asing dengan endometriosis. Di zaman banjir informasi seperti ini, kita harus berhati-hati dan memilah mana informasi yang terjamin validitas dan kredibilitasnya dan mana yang tidak. Banyak mitos seputar apa saja, termasuk mitos endometriosis, yang beredar dan dikhawatirkan dapat dipercaya oleh banyak orang.

Padahal seperti yang kita tahu, mitos umumnya memuat informasi yang tidak benar, sehingga bisa menyesatkan siapa pun yang mempercayainya.

Untuk itu, agar Anda tak tersesat gara-gara mitos, berikut ini beberapa mitos endometriosis yang sebaiknya tidak Anda percaya:

Mitos: Endometriosis hanyalah perasaan sakit saat menstruasi

Mitos endometriosis ini akan sangat berbahaya jika dipercaya terlalu banyak orang. Walau memang endometriosis menyebabkan gejala rasa sakit yang kuat saat menstruasi, namun, sebenarnya yang terjadi lebih dari itu.

Wanita yang mengalami endometriosis juga dapat mengalami rasa sakit dan pendarahan hebat, bahkan batuk berdarah saat menstruasi berlangsung, jika endometrium tumbuh di bagian paru-paru.

Mitos: Endometriosis membuat Anda tidak subur

YesDok Ads

Endometriosis memang sering dikaitkan dengan infertilitas, namun endometriosis bukan menjadi penyebab utamanya. Umumnya endometriosis hanya merupakan salah satu faktor yang berkontribusi pada kondisi kemandulan. 

Dalam sebagian besar kasus infertilitas, kombinasi dari berbagai masalah yang menjadi penyebab utama. Dalam kasus yang paling parah, wanita dengan endometriosis dapat mengembangkan kista pada indung telur mereka, dan ini berdampak pada kesuburan.

Akan tetapi, ini bukan berarti wanita dengan endometriosis pasti mengalami kemandulan. Faktanya, penelitian dari World Endometriosis Research Foundation menemukan bahwa 1 dari 3 wanita dengan endometriosis dapat hamil dengan normal. Bahkan kehamilan ini tanpa dibantu perawatan kesuburan. Jadi, jangan patah semangat jika Anda mengalami endometriosis, tapi pastikan Anda mendapatkan pengobatan terbaik untuk mengatasi masalah ini.

Mitos: Remaja tidak dapat mengalami endometriosis

Sebagian besar kasus endometriosis didiagnosis pada wanita berusia 25–40, akan tetapi kasus ini juga bisa terjadi pada wanita yang masih berusia remaja.

Gejala yang bisa timbul akibat endometriosis yakni, sakit saat menstruasi yang terjadi selama bertahun-tahun. Jika hal ini terjadi pada Anda atau orang terdekat Anda, segera periksakan kondisi ini ke dokter.

(Foto: Freepik)

YesDok Ads