Diet
+1

Awas, Ini Bahaya Minuman Berenergi yang Perlu Dihindari!

October 18, 2022 | Claudia

Minuman Berenergi

Guna membangkitkan energi untuk beraktivitas, banyak orang suka mengonsumsi minuman berenergi. Akan tetapi, adakah bahaya minuman berenergi jika dikonsumsi secara rutin?

Rupanya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa satu minuman berenergi saja dapat dengan cepat merusak fungsi pembuluh darah.

Menurut National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH), minuman berenergi merupakan salah satu suplemen makanan yang paling umum dikonsumsi di Amerika Serikat. Pria yang berada pada rentang usia 18 hingga 34 tahun, paling banyak mengonsumsi minuman berenergi, dan hampir sepertiga remaja pada usia 12 hingga 17 tahun, meminum minuman ini secara teratur.

Kandungan kafein, taurin, dan zat perangsang lain membuat bahasan mengenai keamanan untuk mengonsumsi minuman berenergi menjadi perdebatan yang sengit. Sebuah penelitian lain menunjukkan bahwa terlalu banyak minuman berenergi dapat menyebabkan kerusakan hati.

Sebagian besar peneliti juga telah khawatir akan dampak minuman berenergi terhadap kesehatan kardiovaskular. Meminum lebih dari dua minuman berenergi per hari disebut dapat membahayakan kesehatan jantung.

Salah seorang peneliti dari McGovern Medical School di University of Texas Health Science Center di Houston, melakukan penelitian yang ditujukan untuk melihat kemungkinan efek negatif minuman berenergi terhadap fungsi pembuluh darah.

Penelitian ini melibatkan 44 peserta muda yang sehat. Semuanya merupakan mahasiswa kedokteran yang berada pada usia 20-an dan tidak memiliki kebiasaan merokok. Para peneliti menguji fungsi endothelial atau pembuluh darah peserta di awal penelitian, untuk melihat bagaimana nantinya minuman berenergi akan memengaruhi pembuluh darah.

Para peserta kemudian meminum minuman berenergi yang masing-masing berisi 709ml. Sembilan puluh menit kemudian, para peneliti kembali melakukan tes pada fungsi pembuluh darah.

Pengembangan rongga arteri menunjukkan kesehatan pembuluh darah, dan pada dasarnya dalam keadaan normal, pengembangan ini rata-rata berada di sekitar 5,1 persen diameter. Namun setelah mengonsumsi minuman berenergi, pengembangan rongga arteri menurun menjadi 2,8 persen diameter.

Para peneliti menjelaskan bahwa temuan ini menunjukkan terjadinya kerusakan akut pada fungsi pembuluh darah.

Para peneliti berspekulasi bahwa gangguan fungsi vaskular dapat dihasilkan dari kombinasi zat yang biasanya digunakan dalam minuman berenergi, yakni kafein, taurin, gula, dan stimulan herbal. 

Sayangnya penelitian ini belum bisa menjelaskan seberapa banyak minuman berenergi yang masih tergolong aman untuk dikonsumsi.

Namun para peneliti berpesan agar selalu melihat efek samping dari minuman berenergi, sebelum Anda memutuskan untuk meminumnya.

YesDok Ads