Atasi Nyeri Ulu Hati dengan Endoskopi

July 22, 2022 | Iman

Prosedur endoskopi

Sistem pencernaan adalah sekelompok organ yang bekerja sama untuk mengubah makanan menjadi energi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Gangguan pada sistem pencernaan dapat mengganggu fungsi tubuh secara keseluruhan. Gangguan yang sering muncul pada saluran pencernaan dapat berupa mual muntah, nyeri ulu hati, hingga GERD–dispepsia.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUI, dr. Mita Hafsah Saraswati, Sp.PD, menjelaskan Ulu hati terletak di bagian bawah iga, disana tidak hanya ada lambung, namun ada juga organ-organ lain di baliknya, misalnya hati, pankreas, empedu, dan saluran esofagus (saluran menuju lambung). 

Oleh karena itu, nyeri ulu hati tidak hanya melulu akibat kerusakan dari lambung, bisa jadi akibat radang di usus halus, radang pankreas, radang batu empedu, maag organik (ketika diperiksa ada luka pada lambung), maag fungsional (hanya rasa tidak nyaman saja), GERD, bahkan bisa diakibatkan serangan jantung.

“Masyarakat harus lebih berhati-hati, jangan menyamakan semua nyeri ulu hati dengan sakit maag. Oleh karena itu penting untuk dievaluasi oleh dokter,” tegasnya.

Ia menyarankan agar masyarakat segera berkonsultasi ke dokter jika nyeri dirasakan berat, menggangu tidur, menetap hingga beberapa jam, nyeri memburuk dari waktu ke waktu, nyeri menjalar hingga ke leher dada dan bahu serta adanya tanda-tanda alarm yang telah disebutkan sebelumnya.

“Penyebab nyeri ulu hati dapat bervariasi tidak hanya dari lambung, bisa pula dari usus, pankreas, jantung dan lain-lain. Sehingga sebaiknya kita selalu waspada dan jangan melakukan self diagnosis, berkonsultasilah kepada dokter.” ujarnya.

Dr Mita juga menjelaskan terkait endoskopi. Endoskopi adalah prosedur pemeriksaan medis untuk melihat organ tertentu menggunakan endoskop (berupa selang elastis dengan lampu dan kamera optik di ujungnya) yang dimasukkan ke dalam tubuh. Endoskopi tidak hanya digunakan untuk mendiagnosis, tapi juga bisa sebagai alat skrining dan terapi. 

YesDok Ads

Endoskopi pun jenisnya bermacam-macam, tidak hanya dimasukkan melalui mulut, ada juga jenis lainnya seperti artroskopi, bronkoskopi, histeroskopi, kolonoskopi, laparoskopi, dan ERCP. Namun pada pembahasan kali ini, dokter Mita lebih menjelaskan pada endoskopi saluran cerna atas.

Prosedur endoskopi diantaranya pasien dibius terlebih dulu, dimasukkan alatnya, kemudian dokter bisa melihat gambarannya dimonitor. Dokter dapat melihat bagaimana kondisi kerongkongan, lambung dan usus halus pasien. 

Beberapa gangguan yang bisa dideteksi diantaranya peradangan lambung, adanya benjolan, adanya erosi di kerongkongan akibat asam lambunng naik, adanya tukak/luka di lambung dan usus halus. Jika ditemukan gambaran benjolan, dokter biasanya akan mengambil jaringannya, karena dikhawatirkan ada keganasan/kanker.

Endoskopi dilakukan apabila terdapat indikasinya, diantaranya ada gejala nyeri ulu hati yang tidak ada perbaikan dengan pengobatan, adanya tanda alarm seperti gejala terjadi pada pasien berusia >50 tahun, ada nyeri/kesulitan menelan (bukan karena sakit tenggorokan), terjadinya penurunan berat badan (bukan karena diet), adanya perdarahan saluran cerna (misalnya berupa muntah darah atau BAB hitam), hingga muntah yang terus menerus.

(Foto: john hopkins medicine)

 

YesDok Ads