Aspirasi Mekonium, Penyebab Bayi Keracunan Air Ketuban

July 21, 2020 | Aqiyu

Hamil

Pernah dengar bayi yang keracunan air ketuban? Mungkin banyak yang menanyakan bagaimana bayi dalam kandungan mengalami kerucunan air ketuban dan apa penyebab. Lalu berbahayakah bayi yang keracunan air ketuban?

Air ketuban memiliki peran yang sangat penting bagi bayi dalam kandungan. Air ketuban melindungi bayi dan berfungsi sebagai bantalan bayi. Tapi, dalam beberapa kondisi bayi dalam kandungan bisa mengalami keracunna air ketuban atau aspirasi mekonium. Hal ini disebabkan mekonium dikeluarkan saat berada dalam kandungan. Keluarnya mekonium pada saat dalam kandungan karena janin stres atau kekurangan oksigen.

Karena pada umumnya, mekonium atau tinja pertama bayi yang berwarna hitam gelap, lengket dan teksturnya lengkap akan dikeluarkan setelah dilahirkan. Namun, bayi yang mengalami aspirasi mekonium ini menghirup air ketuban yang sudah tercampur mekonium sebelum, saat atau sesudah persalinan.

Agar bayi dalam kandungan tidak mengalami stres janin, ibu hamil dianjurkan memenuhi kebutuhan asupan cairan minimal 2,5 liter perhari untuk menghindari dehidrasi. Saat berbaring sebaiknya memilih posisi miring, hal ini guna memperlancar aliran darah ke plasenta. Hindari mengonsumsi obat-obatan yang berlebihan apalagi diluar resep dokter. Selain itu, ibu hamil bisa melakukan aktivitas atau kegiatan yang membuat rileks dan nyaman.

YesDok Ads

Hal yang meningkatkan risiko terjadinya aspirasi mekonium adalah proses persalinan yang berlangsung lama, usia kehamilan yang sudah lebih dari 42 minggu, adanya gangguan plasenta serta gangguan pertumbuhan bayi dalam kandungan.

Bayi yang mengalami aspirasi mekonium termasuk dalam kondisi gawat janin. Keracunan air ketuban sangat berbahaya karena dapat menganggu saluran pernapasan, infeksi dan peradangan. Paru-paru bisa pecah bila saluran pernapasan tersumbat oleh mekonium. Dampak buruk lainnya bisa merusak otak karena otak kekurangan pasokan oksigen.

(Foto: kelly bailey)

YesDok Ads