Apakah Virus Corona Bisa Bertahan Hidup di Pakaian Kita?

April 20, 2020 | Claudia

Virus corona

Semenjak mewabahnya virus Corona baru atau SARS-CoV-2, banyak sekali orang yang menjadi sangat takut atau paranoid akan virus ini. Kebanyakan dari mereka takut, apakah virus ini telah menempel pada benda-benda di sekitar mereka, seperti baju, sepatu, paket, atau bahkan koran yang diantar setiap pagi.

Banyak yang kemudian bertanya, apakah mereka harus segera mengganti baju mereka dan mandi, usai pergi berbelanja dari luar?

Untuk menjawab pertanyaan ini, para ahli sepakat bahwa Anda tidak perlu berganti pakaian atau bahkan mandi setibanya di rumah usai berbelanja kebutuhan di pasar atau supermarket. Yang sangat penting untuk dilakukan adalah untuk langsung mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Memang benar adanya, bahwa batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi virus Corona baru dapat mendorong percikan liur yang mengandung virus dan partikel lebih kecil lainnya ke udara, namun sebagian besar dari percikan ini akan jatuh ke tanah.

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa partikel virus dapat melayang di udara selama sekitar setengah jam, namun partikel virus ini tidak berkerumun dan kemungkinannya sangat kecil untuk menempel di pakaian Anda karena aerodinamika. 

Hal yang tepat untuk menggambarkan ini adalah serupa serangga kecil dan partikel debu yang dapat berterbangan di sekitar mobil dengan kecepatan lambat, namun berpotensi menabrak ke kaca depan jika mobil berjalan cukup cepat. Gerakan manusia tidak cukup cepat untuk dapat "menabrak" partikel virus yang bergerak di sekitarnya. Hal inilah yang membuat kemungkinan sangat kecil bagi partikel virus untuk menempel di pakaian seseorang.

Jadi, ketika Anda berada di luar rumah dan ada seseorang yang bersin di dekat Anda, jangan dulu panik dan buru-buru ingin pulang. Bersikaplah biasa sebagaimana mestinya, karena gerakan yang lambat akan mendorong udara dan virus menjauh dari pakaian Anda. Dan jangan lupa gunakan masker untuk menghindari percikan liur menyentuh hidung atau mulut Anda.

Anda juga tak perlu terlalu khawatir, sebab virus yang mungkin saja menempel di baju Anda, dapat dengan mudah dibunuh menggunakan detergen. Mencuci baju seperti biasa dengan detergen dan pewangi pakaian, ditambah paparan sinar matahari saat dijemur, sudah sangat cukup untuk membantu menyingkirkan virus yang menempel di baju.

Namun, ada pengecualian jika Anda merawat atau melakukan close contact dengan seseorang yang terinfeksi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan Anda untuk menggunakan sarung tangan saat melakukan perawatan, dan berhati-hatilah untuk tidak menyibak-nyibakkan baju-baju bekas juga selimut pasien. Gunakan air panas terlebih dahulu untuk merendam baju-baju dan selimut bekas pasien dan juga pakaian yang Anda gunakan saat merawat pasien sebelum mencucinya dengan detergen.

Lalu, seberapa lama virus dapat bertahan pada kain?

Penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine pada bulan Maret hanya melihat bahwa virus dapat bertahan hidup dalam kondisi ideal hingga tiga hari pada permukaan logam dan plastik, dan 24 jam pada permukaan kertas atau karton.

Sayangnya, penelitian ini tidak melihat seberapa lama virus dapat menempel di kain. Namun, sebagian besar pakar virus percaya bahwa ketahanan hidup virus pada kertas atau karton merupakan yang terdekat dengan bagaimana virus berperilaku pada permukaan kain. Sebab, serat alami dalam karton yang tampaknya dapat menyebabkan virus mengering lebih cepat dibandingkan pada permukaan yang keras, hampir memiliki efek serupa dengan serat-serat dalam kain.

Jadi, Anda tidak perlu terlalu paranoid, apakah virus akan menempel di baju Anda atau tidak. Yang terpenting selalu jaga kebersihan diri dan cucilah pakaian Anda secara rutin agar tidak menjadi sarang penyakit.

(Pixabay/Engin_akyurt)

YesDok Ads