Apakah Penderita Asma Lebih Berisiko Tertular Virus Corona?

April 09, 2020 | Claudia

Asma

Covid-19 menyerang semua orang tanpa pandang bulu. Virus ini dapat menginfeksi semua orang dari semua kelompok umur. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang-orang dengan riwayat asma, memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi virus Corona baru atau SARS-CoV-2.

Asma merupakan salah satu penyakit yang memengaruhi sistem pernapasan. Dan seperti yang sudah diketahui sebelumnya, virus Corona baru merupakan virus yang memengaruhi saluran pernapasan seseorang. Meskipun belum ada bukti yang cukup, namun penderita asma disarankan untuk tetap menjaga kondisi tubuhnya, karena infeksi dapat memicu serangan asma.

Asma adalah penyakit kronis yang ditandai oleh peradangan paru-paru dan produksi lendir yang menyebabkan penyumbatan pada saluran udara dan kesulitan bernapas. Penderita asma sering mengalami batuk atau mengi karena kepekaan berlebih pada lapisan paru-paru. Akibatnya, saluran udara mereka sering menyempit bahkan oleh respons peradangan alergi kecil dari debu atau serbuk sari. Penyempitan ini juga dipicu oleh virus atau bakteri tertentu.

Covid-19 dan asma

Menurut Pusat Pengendalian Dan Pencegahan Penyakit (CDC), orang yang memiliki asma sedang hingga berat lebih rentan terinfeksi Covid-19. Ini karena paru-paru penderita asma peka terhadap respons peradangan infeksi virus, dan Covid-19 merupakan satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus.

Tidak hanya penderita asma, tetapi orang-orang dengan segala jenis penyakit paru-paru, seperti penyakit paru obstruktif kronis atau bronkitis kronis memiliki risiko lebih tinggi terkena Covid-19 gejala parah yakni pneumonia.

Ini semua karena fungsi paru-paru pada penderita penyakit paru-paru sudah tidak berfungsi 100 persen. Misalnya penderita asma yang paru-parunya hanya 60 persen bekerja. Jika mereka terpapar Covid-19, tubuh mereka harus melawan virus dengan hanya menggunakan 60 persen dari kapasitas paru-parunya. Ini jelas akan memberikan hasil yang berbeda pada orang normal yang masih memiliki 100 persen kapasitas paru-paru.

YesDok Ads

Selain itu, Covid-19 adalah penyakit paru-paru, jadi perjuangan melawan penyakit ini untuk penderita asma jelas berlipat ganda. Namun, hal terbaik adalah asma atau penyakit alergi lainnya, bukan menjadi faktor risiko dari Covid-19.

Apakah pengobatan asma dapat membantu?

Obat untuk asma seperti steroid oral atau inhaler hanya efektif untuk mencegah gejalanya dan tidak untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jika seseorang menderita asma dan tertular Covid-19, kemungkinan virus akan membuat obat asma menjadi kurang efektif sehingga menyebabkan serangan asma.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Of Clinical Endocrinology & Metabolism, orang yang mengonsumsi obat-obatan glukokortikoid untuk asma atau alergi memiliki peningkatan risiko Covid-19 karena efek imunosupresif dari steroid tersebut.

Agar tidak tertular Covid-19, langkah pencegahan yang diberikan oleh CDC ini mungkin bisa dilakukan oleh para penderita asma:

  • Simpan persediaan obat dan makanan.
  • Patuhi aturan pembatasan jarak sosial.
  • Hindari keramaian dan jauhi orang yang sakit.
  • Jauhi pemicu alergi.
  • Jaga selalu kebersihan tangan Anda.
  • Tetap di rumah sebisa mungkin.
  • Hindari berbagi barang-barang pribadi seperti gelas dan handuk.
  • Jaga jarak dari hewan peliharaan Anda.
  • Menjaga lingkungan tempat tinggal yang bersih.
  • Jika Anda merasa memiliki gejala Covid-19, segera lakukan karantina mandiri dalam ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik.
  • Konsultasikan segera gejala penyakit yang Anda alami jika bertambah parah.

(Foto: freepik/wavebreakmedia)

YesDok Ads