Diet
+1

Apakah Madu Baik Untuk Penderita Asma?

December 20, 2020 | Kaifia

Madu.

Madu memiliki sifat anti inflamasi untuk melawan peradangan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta efektif dalam mengatasi gejala flu. 

Madu juga dapat menjadi pengobatan rumahan untuk gejala alergi. Jika Anda alergi terhadap hal-hal di lingkungan seperti serbuk sari dan debu, tubuh Anda menghasilkan antibodi sebagai tanggapan atau respons. Antibodi tersebut menyebabkan produksi bahan kimia, seperti histamin. Mereka inilah yang menyebabkan hidung tersumbat, bersin, mata berair, gatal, batuk, dan reaksi alergi lainnya.

Antibodi ini bisa memicu serangan asma namun tidak seperti alergi, asma adalah gangguan yang dialami jauh di dalam paru-paru dan saluran udara bagian atas. Kondisi ini merupakan gangguan yang lebih serius daripada alergi yang disebabkan oleh faktor lingkungan.

Tampaknya madu memiliki beberapa manfaat bagi penderita asma. Ini mungkin sangat efektif untuk mengendalikan batuk. Madu meningkatkan produksi air liur. Saat air liur melumasi saluran udara dan mengurangi iritasi di tenggorokan, gejala batuk bisa berkurang.

Madu juga mengandung sifat anti inflamasi yang dimana mampu untuk mengurangi pembengkakan saluran udara yang menyertai asma.

Terdapat beberapa studi yang telah dilakukan oleh beberapa penelitian dan mencoba untuk membuktikan nilai terapeutik yang dimiliki oleh madu dalam menangani asma dan berbagai kondisi lainnya. Hasilnya pun beragam.  

YesDok Ads

Satu studi membandingkan madu kepada dekstrometorfan, bahan utama dalam kebanyakan obat pereda batuk, madu berada di urutan teratas dalam mengurangi keparahan batuk di malam hari.  

Lalu, studi lainnya melihat pengaruh madu dan "terapi non konvensional" lainnya terkait asma. Studi tersebut menemukan bahwa tidak ada perawatan konvensional yang diuji dapat membantu asma.

Bagi sebagian orang, madu yang dikonsumsi pada dosis kecil hingga dosis sedang bisa aman. Jika Anda memiliki kondisi jantung dan pencernaan, Anda perlu berkonsultasi ke dokter sebelum mencoba mengonsumsi madu.

Bayi yang berumur dibawah 12 bulan sebaiknya tidak diberikan madu karena risiko botulisme sangat serius pada bayi. botulisme adalah kondisi keracunan yang disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum.

(Foto: elcaminohealth.org)

YesDok Ads