Mengenali hubungan antara ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan sifat marah dapat membantu mengendalikan gejala serta mengurangi dampak ADHD pada kehidupan sehari-hari.
ADHD merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan ketidakmampuan seseorang dalam memusatkan perhatian mereka, cenderung berperilaku impulsif dan gejala lainnya seperti hiperaktif.
Kondisi ini tidak hanya menyerang anak-anak namun orang dewasa juga bisa alami ADHD.
ADHD pada orang dewasa dapat menyebabkan hubungan antar sesama yang tidak stabil, kinerja pekerjaan yang buruk dan gangguan lainnya.
Sifat marah tidak termasuk salah satu kriteria yang digunakan untuk mendiagnosis ADHD, tetapi kemarahan bisa membuat Anda tidak berfungsi baik di rumah, tempat kerja dan kehidupan sosial.
Banyak orang dewasa dengan ADHD yang sulit untuk mengontrol emosi marah mereka terutama perilaku impulsif dan ledakan kemarahan.
Menurut artikel yang dilansir oleh Medical News Today, sebuah studi tahun 2020 yang membandingkan orang dewasa yang memiliki ADHD dengan mereka yang tidak terdiagnosis, menemukan bahwa 50,2% orang dewasa dengan ADHD cenderung mengalami fluktuasi atau perubahan emosi dibandingkan dengan hanya 5% yang tidak menderita ADHD.
Pemicu gejala ini bisa berbeda-beda bagi setiap orang. Berikut adalah beberapa pemicu umum sifat lekas marah yang terkait dengan ADHD
- Gangguan memori dan perhatian
- Perilaku impulsif
- Frustasi
- Tingkat percaya diri rendah
- Masalah sosial dan hubungan
Cara pengendalian
Ada beberapa pengendalian yang bisa Anda lakukan untuk mengelola kemarahan yang terkait dengan ADHD
- Obat stimulan ADHD
- Psikoterapi
- Program pelatihan perilaku kognitif
- Mengikuti program mengelola emosi marah atau anger management
Pengobatan, terapi serta dukungan keluarga dapat membantu menemukan cara-cara untuk memudahkan Anda melakukan aktivitas keseharian dan membuat Anda merasa lebih baik tentang diri Anda sendiri.
