Apakah Benar Seseorang Bisa Terinfeksi Virus Corona Tanpa Menunjukkan Gejala Sama Sekali?

February 27, 2020 | Kaifia

Orang-orang menggunakan masker.

Hingga kini, sebagian besar kasus telah terjadi di Cina, tetapi virus corona telah menyebar ke 29 negara lain.

Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa virus baru, yang dijuluki SARS-CoV-2, dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Penelitian juga menunjukkan bahwa beberapa orang dapat terinfeksi oleh virus tanpa menunjukkan gejala sama sekali.

Makalah baru-baru ini, diterbitkan dalam JAMA, adalah yang pertama untuk menggambarkan pembawa asimptomatik yang menularkan virus kepada orang lain. Makalah ini menguraikan pengalaman lima orang dengan gejala pernapasan dan demam yang dirawat di Rumah Sakit Rakyat Kelima Anyang, di Cina, dan satu anggota keluarga tanpa gejala.

Seorang wanita berusia 20 tahun yang tinggal di Wuhan dan tidak memiliki gejala apapun. Dia melakukan perjalanan untuk melihat keluarga di Anyang, lebih dari 400 mil (645 kilometer). Setelah beberapa hari, lima kerabatnya mengalami gejala infeksi SARS-CoV-2, dan dia diisolasi dan ditempatkan di bawah pengamatan. Wanita dari Wuhan tidak mengalami gejala pernapasan atau gastrointestinal, demam, batuk, atau sakit tenggorokan. CT scan tidak menunjukkan gejala virus corona.

Setelah tes lebih lanjut, dokter menemukan bahwa kadar protein C-reaktifnya normal, yang berarti tidak ada peradangan. Jumlah limfosit wanita juga normal, yang menunjukkan bahwa tidak ada respon imun. Namun, tes reaksi transkriptase polimerase terbalik yang real-time mengkonfirmasi bahwa dia telah terinfeksi SARS-CoV-2.

Kelima anggota keluarganya, empat wanita dan satu pria, mengembangkan COVID-19. Walaupun tidak ada yang pernah mengunjungi Wuhan atau melakukan kontak dengan orang lain yang mengunjungi Wuhan.

Apa artinya?

Para peneliti yakin bahwa studi kasus ini menggambarkan pembawa asimtomatik yang menularkan infeksi kepada orang lain, tetapi karena ini adalah laporan pertama, orang harus berhati-hati ketika mengambil kesimpulan.

Sebuah surat yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine pada 30 Januari menunjukkan kasus serupa. Dilaporkan bahwa seorang wanita dari Shanghai, yang tidak mengalami gejala, telah menularkan infeksi kepada seorang pria Jerman. Para penulis surat itu menulis bahwa “Fakta bahwa orang tanpa gejala adalah sumber potensial infeksi [SARS-CoV-2] dapat menjamin penilaian ulang dinamika transmisi wabah saat ini.”

Namun, ternyata wanita itu ternyata mengalami gejala ringan, termasuk nyeri otot dan kelelahan. Para penulis belum berhasil berbicara langsung dengan wanita itu sebelum materi dirilis.

Secara keseluruhan, studi kasus ini memerlukan penelitian lebih lanjut.

(Foto: bandana-mask.blogspot.com)

YesDok Ads