Apakah Alami Depresi Selama Kehamilan Itu Berbahaya Bagi Pertumbuhan Bayi?

January 07, 2020 | Kaifia

Wanita hamil  sedang berbaring

Depresi merupakan gangguan kesehatan mental dimana banyak orang pernah mengalaminya. Wanita hamil berisiko lebih tinggi mengalami depresi dikarenakan stres, perubahan kesehatan fisik, perubahan kimia dalam tubuhnya dan faktor lainnya.

Sementara sebuah analisis 2016 menunjukkan bahwa antara 7% dan lebih dari 20% wanita hamil di seluruh dunia mengalami depresi. Angka tersebut bisa lebih tinggi, karena beberapa wanita enggan untuk mencari bantuan.

Mengalami depresi selama hamil bisa memiliki efek emosional, kesehatan, hubungan, dan finansial. Tetap tenang! Kondisi ini dapat diobati.

Gejala dan tanda awal

Bagi wanita hamil, ketahuilah bahwa mengalami emosi campur aduk selama hamil itu hal yang normal. Walaupun seseorang dengan depresi merasa kesedihan yang dalam, kesedihan merupakan salah satu gejala awal dari depresi.

Beberapa gejala lain termasuk:

  • Memburuknya ketidakberdayaan atau keputusasaan

  • Tidak menikmati aktivitas yang dulunya menyenangkan atau bermakna

  • Menarik diri dari teman, keluarga, sekolah, pekerjaan, atau hobi

  • Terganggunya kesehatan fisik seperti sakit kepala atau sakit perut.

  • Kesulitan merasa bersemangat tentang kehamilan atau ikatan dengan bayi setelah melahirkan

  • Merasa terisolasi dan harga diri rendah

  • Sulit tidur

  • Tidur berlebihan

  • Perubahan dalam pola makan

  • Pikiran akan kematian

  • Sering menangis

  • Kemarahan yang tidak bisa dijelaskan

  • Stres

Faktor risiko

Para penulis analisis 2017 meninjau 5 tahun penelitian sebelumnya tentang topik ini dan mengidentifikasi faktor-faktor risiko berikut:

  • Riwayat depresi sebelumnya

  • Jarang atau tidak berolahraga

  • Tidak memiliki pasangan

  • Riwayat pelecehan atau trauma

  • Merasa di luar kendali

  • Merokok

  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu

  • Gangguan tidur

  • Gangguan sistem imun

Pengaruhnya pada kehamilan

Banyak wanita yang mengalami depresi selama kehamilan memiliki kehamilan yang sehat. Depresi tidak berarti bayi akan menjadi tidak sehat atau membuat hasil kehamilan tertentu tidak terhindarkan.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa depresi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko:

  • Depresi pascapersalinan

  • Depresi pada ayah bayi

  • Lahir prematur

  • Berat badan lahir rendah

  • Masalah perilaku atau temperamen yang sulit pada bayi

  • Perubahan perkembangan otak bayi

Pengobatan

Beberapa opsi perawatan yang mungkin berhasil termasuk:

  • Antidepresan untuk mengelola perubahan kimiawi di otak yang disebabkan oleh depresi

  • Terapi untuk membantu wanita hamil berbicara melalui emosi, mengidentifikasi keterampilan mengatasi, dan mendapatkan dukungan untuk kehamilan

  • Dukungan dari teman dan keluarga

  • Konseling keluargauntuk membantu wanita hamil berbicara tentang emosi mereka dan mengelola tantangan mengasuh anak

  • Perubahan gaya hidup, seperti melakukan lebih banyak olahraga, selama aman selama kehamilan

Apakah mengonsumsi antidepresan aman selama kehamilan?

Sejumlah penelitian menghubungkan penggunaan antidepresan selama kehamilan dengan peningkatan risiko cacat bawaan. Beberapa penelitian juga menemukan peningkatan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.

Namun, banyak penelitian gagal mengendalikan faktor-faktor lain yang mungkin menjelaskan hasil ini, seperti kesehatan yang lebih buruk pada wanita dengan depresi atau efek depresi itu sendiri pada kehamilan. Selain itu, beberapa penelitian bertentangan dan tidak dapat disimpulkan. Efek sampingnya tidak konsisten antar penelitian.

Beberapa wanita hamil lebih suka mencoba perawatan lain sebelum memilih antidepresan. Strategi ini mungkin berhasil untuk beberapa orang, tetapi tidak untuk orang lain.

(Foto: everydayhealth.com)

YesDok Ads