Apa Saja Pemicu Depresi Pascamelahirkan?

March 16, 2023 | Claudia

Depresi Pasca melahirkan

Depresi pasca melahirkan atau postpartum depression merupakan depresi yang biasanya terjadi pada wanita setelah ia melahirkan. Depresi ini biasanya terjadi pada enam minggu pertama setelah melahirkan, dan ini berbeda dengan baby blues yang umumnya dapat mereda dalam beberapa hari atau beberapa minggu.

Tanda-tanda yang harus diperhatikan saat seseorang mengalami depresi pasca-melahirkan adalah jika terjadi gangguan makan, gangguan tidur, kegelisahan, rasa bersalah, rasa malu, perasaan dan pikiran yang dapat membahayakan bayi, dan lain-lain.

Gejala-gejala depresi pasca melahirkan biasanya muncul dalam tiga bulan setelah melahirkan. Gejala terus meningkat sekitar bulan keempat, dan bahkan wanita bisa menderita depresi selama bertahun-tahun jika tidak terdeteksi atau tidak segera diobati.

Pemicu Depresi Pasca melahirkan

Berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat memicu depresi pasca melahirkan:

Hormon

Hormon dalam tubuh wanita dapat berubah sangat cepat karena berurusan dengan kehamilan dan persalinan. Perubahan yang sangat cepat ini dapat memicu depresi pascmelahirkan. Meskipun tidak mungkin untuk mengendalikan dan mengembalikan kadar hormon tanpa menggunakan obat-obatan, dukungan, cinta dan rasa nyaman dari orang-orang terdekat dapat membantu sang ibu baru terlepas dari depresi pasca melahirkan.

Kelelahan

Seorang ibu baru harus dihadapkan pada kenyataan bahwa ia akan kurang tidur selama berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, dan ini tentu sangat melelahkan. Ketika kelelahan sangat mengganggu, ini akan memicu depresi pasca melahirkan.

Saat ibu merasa sangat lelah, otaknya mulai berhenti berfungsi dengan benar. Ia merasa sangat kewalahan dan tidak siap merawat bayinya. Bantuan dari orang terdekat sangat dibutuhkan untuk mengatasi depresi pasca melahirkan.

Stres

Kehidupan menjadi ibu baru sangat sulit, terlebih bagi mereka yang baru pertama kali memiliki anak. Ia harus belajar merawat bayinya dari awal dan ini bisa menjadi tugas yang sangat sulit. Sementara bagi yang sudah memiliki anak sebelumnya juga akan merasa kewalahan, karena ia harus mengurus bayi yang baru lahir dan anak-anaknya yang lain.

YesDok Ads

Perubahan fisik

Tak hanya perubahan internal, ibu yang baru saja melahirkan juga harus berhadapan dengan sejumlah perubahan fisik yang terjadi. Payudara yang kendur, muncul banyak stretch marks, perut yang buncit, bekas jahitan, semua ini dapat memicu depresi pasca melahirkan.

Kecemasan

Kehidupan dengan bayi yang baru lahir menjadi pengalaman yang asing bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan. Ketakutan saat menggendong bayi, cara memberinya makan, tidak bisa menyusui, semuanya memberikan rasa cemas yang berlebih.

Mereka juga bisa cemas akan hubungan mereka dengan pasangan. Kecemasan ini lama kelamaan dapat menguasai kehidupan mereka, sehingga memicu terjadinya depresi pasca melahirkan.

Tidak mendapat dukungan dari orang terdekat

Apa yang paling dibutuhkan dari seorang ibu baru adalah dukungan tanpa henti dari orang-orang terdekatnya. Tidak ada ibu yang dapat menangani hidupnya dengan bayi yang baru dilahirkan secara baik, jika ia tidak mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya. Kurangnya dukungan dapat mendorong sang ibu ke dalam jurang depresi pasca melahirkan yang dalam.

Kesulitan finansial

Setiap ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, namun, jika hal ini tidak disokong dengan kondisi finansial yang stabil, tentu akan menimbulkan kecemasan pada sang ibu. Masalah akan menjadi lebih besar jika hal ini dialami oleh ibu tunggal atau jika sang ibu sepenuhnya bergantung pada pasangan yang tidak kooperatif. Hal-hal semacam ini dapat menyebabkan ibu menderita depresi pasca melahirkan.

YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan dan tanya dokter mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

(Foto: hackensackmeridianhealth.org)

YesDok Ads