Antisipasi Penularan Virus Covid-19 Varian Delta pada Anak

July 04, 2021 | Iman

Varian Delta

Maraknya kasus positif Covid-19 pada anak-anak menjadi salah satu hal yang menuntut perhatian lebih bagi orang tua. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebanyak 12,5% dari kasus positif Covid-19 Indonesia merupakan anak usia 0-18 tahun, dengan 3-5% dari anak yang positif Covid-19 meninggal dunia dan 50% diantaranya adalah balita.

Indonesia pun tergolong salah satu negara yang mencatat tingkat kematian anak akibat Covid-19 tertinggi di dunia. Lonjakan angka ini ditengarai diakibatkan oleh masuknya varian Delta ke Indonesia. 

Tentunya data-data tersebut membuat para orang tua khawatir atas keselamatan si kecil, ditambah mereka yang di bawah 18 tahun belum dapat menerima vaksin Covid-19. Pertama, mari kita mulai dengan mengenal dampak varian Delta ini pada anak-anak.

Pada Mei 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa varian delta atau B1.617.2 yang pertama kali ditemukan di India sebagai varian of concern (VOC) dari sebelumnya hanya berstatus varian of interest (VOI). Artinya, varian tersebut termasuk jenis virus corona yang mengkhawatirkan karena lebih mudah menular.

Para Ahli mengatakan bahwa potensi bahaya dari virus corona jenis delta ini sangat tinggi. Ia juga menyebut jika jenis ini justru banyak menyerang anak-anak muda. Bahkan, serangan yang terjadi dapat langsung menimbulkan dampak dengan gejala berat, dimana saat alami gejala berat, tingkat kesembuhannya pun menjadi lebih kecil.

YesDok Ads

Khawatir menjadi hal yang wajar, namun jangan sampai membuat orang tua menjadi cemas berlebih. Terus perbanyak informasi terpercaya untuk pencegahan supaya tetap tenang dan bijak dalam memproteksi anak dari bahaya Covid-19.

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk memberikan perlindungan tambahan bagi buah hati di rumah yaitu Membatasi anak untuk melakukan aktivitas di luar rumah dan menghindari kerumunan di ruang public, Jika terpaksa membawa anak keluar rumah, anak 2-18 tahun wajib menggunakan masker dan menerapkan jarak fisik 2 meter dengan orang-orang lainnya. Jika memungkinkan, kenakan face shield sebagai bentuk perlindungan maksimal, Berikan pengertian kepada anak untuk tidak terlalu sering memegang mulut, mata, dan hidung. 

Jika baru pulang dari luar rumah, segera mandi dan bersihkan barang-barang dan Jauhkan anggota keluarga yang sakit dari anak, bila perlu lakukan isolasi pada anak untuk menjauhkan diri dari kerabat yang sedang sakit tersebut dan menghindari risiko paparan penyakit.

(Foto : pixabay)

YesDok Ads