Memiliki anak yang bertubuh mungil atau terlalu kurus mungkin bisa jadi ujian. Karena akan ada ibu usil yang melakukan baby shaming. Hal ini tentu menyedihkan daan ibu tergoda untuk menaikkan berat badan si anak.

“ingatlah bahwa berat badan anak sangat dinamis, dan bisa berubah seiring tumbuh kembangnya.” Ujar Stephen R. Daniels, seorang profesor pediatri di Children’s Hospital Medical Center Cincinnati.

Namun, menambah berat badan anak tidaklah semudah yang dibayangkan. Apalagi jika harus menghadapi anak yang melakukan gerakan tutup mulut (gtm). Berikut cara menambahkan berat badan pada anak:

1. Tambahkan varian buah, sayur, susu dan daging-dagingan, setidaknya lima porsi sehari.

2. Pilihlah makanan yang mengandung sumber karbohidrat padat nutrisi seperti kentang, nasi, pasta atau roti.

3. Berikan tambahan butter atau minyak zaitun ke dalam menu si kecil.

4. Buatkan sup dengan krim atau susu agar jadi cream soup.

5. Selain itu, Anda bisa menambahkan keju pada roti dan berikan pasta sebagai cemilan sore.

6. Anda juga bisa menyajikan si kecil dengan mashed potato dengan keju atau susu serta pudinh susu.

7. Hindari makanan yang rendah gizi seperti junkfood, soda dan camilan yang tidak sehat.

8. Pastikan pula asupan cairan si kecil setiap harinya yakni 6-8 gelas.

9. Memberikan makanan berkalori tinggi.

10. Anda juga bisa memberikan makanan dengan porsi yang lebih banyak atau dua kali lipat dari biasanya.

Meski begitu sebagai orang tua sebaiknya tidak memaksakan anak untuk makan lebih dari yang mampu dikonsumsi oleh si anak. Sebelum memutuskan untuk menambah berat badan si kecil, pastikan bahwa berat badan daan tinggi badan memang berada dalam grafik timbangan seusianya. Anda juga berkonsultasi pada bidan atau dokter mengenai berat badan yang ideal bagi anak. 

(Foto: idivia)