Aktivitas Fisik yang Tepat Pada Anak Dengan Penyakit Jantung Bawaan

March 02, 2022 | Iman

Aktivitas fisik anak

Banyak anak dengan penyakit jantung bawaan terus menjalani kehidupan normal, meskipun terkadang dengan keterbatasan jenis olahraga yang dapat mereka lakukan. 

Kondisi mereka dalam banyak kasus dapat diperbaiki, baik secara permanen atau cukup baik untuk memungkinkan kehidupan yang hampir normal. Namun, dalam beberapa kasus, anak-anak disarankan untuk tidak berpartisipasi dalam olahraga berat. Manfaat dari aktivitas kesehatan dan pemulihan secara keseluruhan adalah dari aktivitas fisik, dengan fokus pada apa yang dapat dilakukan, bukan apa yang tidak dapat dilakukan. 

Olahraga daya tahan biasanya diperbolehkan, dan jika tidak jelas seberapa besar keterlibatan dalam olahraga tertentu, beberapa pengujian dan pemantauan rutin dapat memberikan kejelasan yang lebih besar. 

Dokter juga harus melakukan penilaian ulang toleransi olahraga secara teratur saat anak tumbuh untuk melihat apakah kondisinya membaik atau olahraga lain mungkin menjadi pilihan.

YesDok Ads

Penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease adalah kelainan pada struktur jantung yang dialami sejak lahir, yang dapat mengakibatkan gangguan pada sirkulasi tubuh. Penyakit jantung bawaan ini terjadi karena adanya gangguan pada proses pembentukan dan perkembangan jantung saat janin berada di dalam kandungan. 

Terdapat beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, di antaranya penyakit yang dimiliki ibu seperti diabetes, infeksi, pengggunaan obat-obatan, kelainan genetika, konsumsi rokok atau obatan-obatan tertentu seperti anti kejang, antinyeri, dan lain lain.

Kelainan struktur jantung ini dapat berupa lubang atau defek pada sekat ruang-ruang jantung, penyempitan atau sumbatan katup atau pembuluh darah yang berasal atau bermuara ke jantung, ataupun abnormalitas bentuk jantung serta pembuluh darah. 

Penanganan utama untuk penyakit jantung bawaan sangat tergantung dengan jenis penyakit jantung yang terjadi. Pada kondisi ringan atau lesi sederhana dapat dipantau secara terus menerus, dimana pada beberapa kelainan, pirau dapat menutup sendiri. Pada kondisi berat dan atau kritis, dapat dilakukan tindakan intervensi perkutan atau bedah sebagai terapi definitif atau paliatif.  

YesDok Ads