Aktivitas Fisik Tetap Dianjurkan Selama Berpuasa

April 26, 2021 | Iman

Aktivitas fisik

Walaupun sedang berpuasa, bukan berarti kita bermalas-malasan dan tidak bersemangat dalam beraktivitas. Mengonsumsi makanan yang bergizi dan rajin melakukan aktivitas fisik dapat membuat tubuh menjadi bugar dan tentunya lebih bersemangat dalam beribadah dan beraktivitas. 

Bagaimana cara melakukan aktivitas fisik yang benar dan aman selama puasa? Dan bagaimana cara agar kebutuhan nutrisi kita terpenuhi selama puasa? dan terkhusus di dalam era pandemi COVID-19 ini.

Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa proporsi masyarakat Indonesia yang aktivitas fisiknya kurang (inaktivitas fisik) masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 33.5%. 

Data tersebut merupakan kondisi sebelum pandemi dan diperkirakan angka ini meningkat saat pandemi dimana aktivitas di luar rumah dibatasi, salah satunya banyak yang bekerja atau belajar dari rumah (Work From Home atau School From Home). Padahal kurang aktivitas fisik menjadi faktor risiko primer ke-4 penyebab kematian di dunia.

Aktivitas fisik (physical activity) yaitu seluruh gerakan tubuh sebagai hasil kontraksi otot rangka, yang akan meningkatkan energi ekspenditur. Sementara latihan fisik (exercise) yaitu aktivitas fisik yang terencana terstruktur dengan gerakan yang dilakukan berulang untuk memperbaiki/memelihara komponen kebugaran jasmani. Kemudian, olahraga (sport) yaitu aktivitas fisik yang mempunyai ciri permainan, mempunyai aturan tertentu, serta mengandung unsur kompetisi.

YesDok Ads

Saat menjalankan ibadah puasa, asupan makanan dan minuman berkurang, sehingga energi yang dimiliki lebih sedikit dari biasanya. Walaupun begitu, kita masih dapat melakukan latihan fisik dengan beberapa penyesuaian, diantaranya frekuensi tidak sesering pada bulan-bulan biasa, intensitas lebih ringan dari biasanya, waktu dibuat lebih singkat, dan jenis diutamakan yang bersifat kardiorespirasi.

Tidak hanya 4 poin tersebut, dalam melakukan latihan fisik yang aman kita juga harus menerapkan prinsip BBTT (Baik, Benar, Terukur, Teratur).

Prinsip “Baik” yaitu latihan dimulai sejak dini sesuai dengan kondisi fisik medis, tidak menimbulkan dampak yang merugikan, serta mampu laksana. Prinsip “Benar” yaitu latihan dimulai secara bertahap, diawali dengan pemanasan 10-15 menit, latihan inti 20-60 menit dan diakhiri dengan pendinginan 5-10 menit. Prinsip “Terukur” yaitu denyut nadi maksimal 220-usia, dan peningkatan secara bertahap. Kemudian prinsip “Teratur” yaitu latihan dilakukan secara teratur, 2 kali/minggu untuk awal, 3-4 kali/minggu untuk lanjutan dengan selang 1 hari untuk pemulihan. 

Dengan membuat tubuh tetap aktif bergerak selama berpuasa akan menjaga kebugaran tubuh dan dapat memelihara produktivitas. Bergerak saat puasa justru dapat mengurangi fatigue/ kelelahan, dibandingkan dengan hanya bermalas-malasan yang justru membuat tubuh lelah.

YesDok Ads