6 Tanda Stres yang Terlihat dari Wajah Anda

January 13, 2021 | Helmi

stres

Semua orang pastinya pernah merasa stres, tetapi jika kondisi ini menjadi kronis, hal itu dapat berdampak serius pada kesehatan Anda. Stress dapat meningkatkan risiko Anda mengalami depresi, berdampak negatif pada sistem kekebalan Anda, dan meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.

Stres juga bisa meninggalkan bekas di wajah Anda. Kulit kering, keriput, dan jerawat hanyalah beberapa cara yang dapat memanifestasikan dirinya. Teruslah membaca untuk mencari tahu apa efek stres lainnya pada wajah Anda.

Stres kronis dapat terlihat di wajah Anda dengan dua cara. Pertama, hormon yang dilepaskan tubuh saat Anda merasa stres dapat menyebabkan perubahan fisiologis yang berdampak negatif pada kulit Anda.

Kedua, merasa stres juga dapat menyebabkan kebiasaan buruk seperti menggertakkan gigi atau menggigit bibir.

Berikut ini tanda-tanda stres yang terlihat di wajah Anda:

Jerawat

Saat Anda merasa stres, tubuh Anda memproduksi lebih banyak hormon kortisol. Kortisol menyebabkan bagian otak Anda yang dikenal sebagai hipotalamus menghasilkan hormon yang disebut hormon pelepas kortikotropin (CRH).

CRH dianggap merangsang pelepasan minyak dari kelenjar sebaceous di sekitar folikel rambut Anda. Produksi minyak yang berlebihan oleh kelenjar ini dapat menyumbat pori-pori Anda dan menyebabkan timbulnya jerawat.

Meskipun diyakini secara luas bahwa stres menyebabkan jerawat, hanya ada sedikit penelitian yang meneliti hubungannya.

Kantung Mata

Kantung di bawah mata ditandai dengan pembengkakan atau bengkak di bawah kelopak mata. Mereka menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia karena otot pendukung di sekitar mata Anda melemah.

 Kulit kendur yang disebabkan oleh hilangnya elastisitas juga dapat menyebabkan kantung mata.

Penelitian telah menemukan bahwa stres yang disebabkan oleh kurang tidur meningkatkan tanda-tanda penuaan, seperti garis halus, elastisitas berkurang, dan pigmentasi tidak merata.

Hilangnya elastisitas kulit juga dapat berkontribusi pada pembentukan kantung di bawah mata Anda.

Kulit kering

YesDok Ads

Stratum corneum adalah lapisan luar kulit Anda. Ini mengandung protein dan lipid yang memainkan peran penting dalam menjaga sel kulit Anda tetap terhidrasi.

Ini juga bertindak sebagai penghalang yang melindungi kulit di bawahnya. Jika stratum korneum Anda tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kulit Anda bisa menjadi kering dan gatal.

Ruam

Stres berpotensi melemahkan sistem kekebalan Anda. Sistem kekebalan yang melemah dapat menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di usus dan kulit yang dikenal sebagai disbiosis.

Ketidakseimbangan ini terjadi pada kulit Anda yang dapat menyebabkan kemerahan atau ruam.

Stres diketahui memicu atau memperburuk beberapa kondisi yang dapat menyebabkan ruam atau kulit meradang, seperti psoriasis, eksim, dan dermatitis kontak.

Keriput

Stres menyebabkan perubahan pada protein di kulit Anda dan mengurangi elastisitasnya. Hilangnya elastisitas ini dapat berkontribusi pada pembentukan kerutan.

Stres juga dapat menyebabkan pengerutan alis berulang kali yang juga berkontribusi pada pembentukan kerutan.

Rambut beruban dan rambut rontok

Stres bisa membuat rambut Anda beruban. Sel yang disebut melanosit menghasilkan pigmen yang disebut melanin yang memberi warna pada rambut Anda.

Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan di Nature menemukan bahwa aktivitas saraf simpatik dari stres dapat menyebabkan sel induk yang membuat melanosit menghilang.

Setelah sel-sel ini menghilang, sel-sel baru kehilangan warnanya dan berubah menjadi abu-abu.

Stres kronis juga dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut Anda dan menyebabkan kondisi yang disebut telogen effluvium. Telogen effluvium menyebabkan banyak rambut rontok lebih dari biasanya.

(Foto: Freepik)

YesDok Ads