Diet
+1

5 Manfaat Gula Jagung, Apakah Lebih Baik dari Gula Tebu?

August 23, 2022 | Claudia

Manfaat Gula Jagung

Tak hanya dari tebu, gula juga bisa berasal dari jagung. Gula jagung adalah produk substitusi pengganti gula tebu. Gula jagung biasanya digunakan di minuman bersoda atau minuman dengan rasa buah. Bagaimana dengan manfaat gula jagung, apakah sama dengan gula tebu?

Gula jagung didapat dari proses pembuatan sirup jagung. Awal mula kepopuleran gula jagung berasal pada akhir tahun 1970-an, di mana harga gula tebu sedang melejit dan sementara harga jagung sedang cukup rendah, sehingga gula jagung menjadi alternatif.

Idealnya, konsumsi gula dalam sehari tidak lebih dari 10% keseluruhan asupan kalori, atau hanya sekitar 30 gram per hari. Hal ini tak hanya berlaku untuk gula tebu, tapi juga gula jagung dan makanan atau minuman lainnya yang memiliki rasa manis.

Jika dikonsumsi dalam jumlah yang sedang dan tidak berlebihan, ada beberapa manfaat gula jagung untuk kesehatan, seperti:

Tinggi serat

Kandungan serat menjadi pembeda gula jagung dengan gula-gula lainnya. Karena jagung merupakan makanan yang tinggi serat, maka gula jagung pun memiliki manfaat sebagai sumber serat yang baik. Berkat kandungan serat ini pula, manfaat gula jagung dalam mengontrol gula darah bisa lebih optimal.

Tidak membahayakan gigi

Beberapa pasta gigi memiliki kandungan fruktosa, dan gula jagunglah yang biasanya berperan membuat rasa manis pada pasta gigi, terutama pasta gigi khusus anak-anak. Gula yang kita tahu bisa memicu pengeroposan pada gigi anak, namun, gula jagung justru membantu mempertahankan kesehatan gigi anak.

YesDok Ads

Akan tetapi patut diingat, meskipun gula jagung memberikan manfaat ini, namun bukan berarti Anda bisa mengonsumsi gula jagung secara berlebihan.

Tidak memicu kenaikan gula darah tinggi

Manfaat gula jagung selanjutnya adalah, meski dapat memberikan rasa manis layaknya gula tebu, namun gula jagung umumnya tak sampai memengaruhi kenaikan gula darah yang tinggi. Untuk itu, gula jagung cenderung lebih aman digunakan, terutama bagi Anda yang memiliki riwayat diabetes. Akan tetapi, penggunaan atau konsumsi gula jagung yang berlebihan tetap tidak disarankan.

Menjadi energi

Meski gula jagung berbeda dengan gula tebu, namun gula jagung juga tetap mengalami proses pencernaan yang sama dalam tubuh. Saat dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh, fruktosa akan diurai menjadi lebih sederhana dalam bentuk glukosa. Setelah menjadi glukosa, gula jagung akan diubah menjadi energi, yang berguna untuk membantu menjalani aktivitas sehari-hari.

Tidak memicu obesitas

Manis dalam gula jagung berasal dari fruktosa, dan fruktosa tidak menyumbang kenaikan berat badan pada tubuh. Fruktosa merupakan jenis gula sederhana, di mana ketika dikonsumsi, gula akan lebih mudah terurai dalam tubuh.

(Foto: medicalnewstoday.com)

YesDok Ads