5 Kebiasaan Ini Bisa Berdampak Buruk Pada Otak

September 13, 2019 | Helmi

Banyak orang yang ingin tetap sehat biasanya fokus pada pinggang, kulit, ginjal, dan jantung mereka. Tetapi ada organ yang sangat penting yang diabaikan, otak.

Ini adalah salah satu organ yang paling kompleks dan memainkan peran kunci di hampir semua fungsi tubuh. Namun, itu kurang diperhatikan ketika orang mengatakan mereka ingin sehat dan bugar.

Penting untuk mengetahui bahwa otak itu sensitif dan juga dapat dipengaruhi oleh gaya hidup Anda. Apa yang Anda lakukan setiap hari, apa yang Anda makan dan minum dan bagaimana Anda bersosialisasi dapat membahayakan atau meningkatkan kesehatan otak Anda.

Studi menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup sederhana dapat membantu mencegah penurunan kognitif. Ada juga diet yang meningkatkan otak, yang memberikan manfaat jangka pendek dan jangka panjang bagi organ.

Misalnya, makan makanan dengan jumlah asam lemak omega-3 yang baik dapat membantu memperbaiki sel-sel otak. Antioksidan juga dapat mengurangi stres dan peradangan sel, yang memperlambat penuaan otak.

Namun, karena otak diletakkan di belakang mata kita, orang cenderung mengabaikannya dan fokus pada hal-hal lain yang dapat mereka lihat dan rasakan langsung.

Aktivitas berikut ini mungkin bisa membahayakan kesehatan otak Anda. Apa saja kegiatan tersebut?

Menutupi Kepala Saat Tidur

Tidur dengan kepala di bawah selimut berpotensi membahayakan otak karena mengurangi asupan oksigen. Anda bisa bernapas di udara yang baru saja dihembuskan. Kurangnya oksigen yang mengalir ke otak dapat meningkatkan risiko demensia dan penyakit Alzheimer.

Latihan Mental dan Fisik yang Buruk

Menjaga pikiran dan tubuh yang aktif dapat membantu meningkatkan kesehatan otak. Kurangnya olahraga secara negatif memengaruhi daya ingat dan mungkin membuat Anda lebih mungkin menderita demensia.

Beberapa kegiatan yang dikenal efektif untuk merangsang otak termasuk membaca dan bersosialisasi.

Kualitas Tidur Buruk

Kurangnya tidur setiap malam untuk waktu yang lama dapat membahayakan otak. Ini meningkatkan risiko gangguan neurologis.

Selama tidur, tubuh bekerja untuk mengeluarkan racun dan produk sampingan lainnya dari otak. Kurang tidur kronis dapat menunda proses tersebut dan memungkinkan pembentukan zat berbahaya.

Dehidrasi

Kekurangan air dalam tubuh tidak hanya mempengaruhi kinerja fisik Anda tetapi juga otak Anda. Dehidrasi dapat menyebabkan migrain, perubahan suasana hati, lekas marah, cemas, dan kelelahan.

Otak yang mengandung air dan mengalami dehidrasi dilaporkan dapat mengurangi volume organ dan memengaruhi fungsinya.

Stress

Stres kronis memicu produksi hormon steroid yang disebut kortisol. Memiliki kelebihan kortisol dalam tubuh telah dikaitkan dengan ketidakseimbangan hormon, kanker, pertambahan berat badan, penyakit jantung dan diabetes.

Stres juga dapat memengaruhi kelenjar adrenal. Anda mungkin mengalami kabut otak, kehilangan ingatan dan kecemasan.

YesDok Ads