4 Penyebab Kencing Berbusa

June 09, 2022 | Claudia

Kencing berbusa

Beberapa orang mungkin menyadari mereka mengalami urine atau kencing berbusa. Ini bukan menjadi kondisi yang serius, sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika kencing berbusa disertai dengan gejala lain seperti tubuh membengkak dan kencing berdarah, maka Anda mungkin patut waspada.

Urine yang dikeluarkan oleh tubuh umumnya berwarna bening, kuning keemasan, atau kuning gelap. Teksturnya pun harusnya serupa air biasa, cair dan encer, tidak bergelembung. Namun beberapa orang mengalami kondisi kencing yang tampak berbusa.

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab terjadinya kencing berbusa, seperti:

Dehidrasi

Kencing berbusa bisa terjadi ketika jumlah zat larut di dalam urine, seperti gula, garam, atau protein, menjadi lebih tinggi daripada jumlah air yang dikeluarkan. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang kurang minum air, atau sedang mengalami dehidrasi parah.

Kandung kemih penuh urine

Urine yang tampak berbusa biasanya terjadi ketika kandung kemih terisi penuh dengan urine. Saat kandung kemih menjadi terlalu penuh, urine yang keluar akan lebih deras, dan ini menyebabkan terbentuknya gelembung atau buih yang terlihat di kloset.

YesDok Ads

Ejakulasi retrograde

Penyebab lain kencing berbusa adalah ejakulasi retrograde. Ini merupakan kondisi di mana air mani masuk ke dalam kandung kemih, bukannya dikeluarkan melalui penis saat ejakulasi.

Proteinuria

Proteinuria atau albuminuria adalah kondisi di mana jumlah kandungan protein dalam urine melebihi ambang batas normal. Hal ini bisa terjadi akibat filter ginjal yang disebut glomerulus rusak, sehingga membuat protein dalam darah menjadi bocor dan keluar bersama dengan urine.

Ginjal bekerja menyaring air dan limbah berlebih dari darah untuk dibuang melalui urine. Protein dan zat penting lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh dibiarkan tinggal dalam aliran darah, karena terlalu besar untuk melewati filter ginjal. Akan tetapi, jika ginjal rusak, filter tersebut tidak bisa melakukan penyaringan, sehingga protein berpotensi ikut keluar bersama urine.

(Foto: drweil.com)

YesDok Ads