4 Cara Mengurangi Mata Minus

October 26, 2022 | Iman

Cara Mengurangi Mata Minus

Mungkin Anda pernah bertanya-tanya, apakah mata minus bisa sembuh?

Jadi, mata minus ini sebenarnya tidak bisa disembuhkan secara total. 

Namun, ada beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengurangi serta menghambat perkembangan mata minus agar tidak semakin parah.

Tindakan medis yang dilakukan sebagai cara mengurangi mata minus di antaranya:

1. Menggunakan Lensa Korektif

Menggunakan lensa korektif adalah cara mengatasi mata minus yang pertama dan terbilang paling sederhana.

Sebab, Anda hanya perlu menggunakan alat bantu baca ini tanpa harus melalui prosedur pembedahan.

Lensa korektif yang dapat dipilih ada dua macam, yaitu lensa kontak dan kacamata. 

Hal yang membedakan dua jenis lensa korektif tersebut adalah cara menggunakannya. 

Lensa kontak akan ditempelkan langsung pada selaput mata, sedangkan kacamata hanya digunakan pada bagian luar saja.

Penggunaan kacamata atau lensa korektif ini bertujuan agar kelengkungan kornea tidak jadi semakin parah.

Lensa khusus tersebut bekerja dengan mengarahkan fokus cahaya agar jatuh tepat di retina. Dengan begitu, penglihatan pengguna lensa korektif ini jadi lebih jelas.

2. Laser-Assisted In Situ Keratomileusis (LASIK)

Prosedur operasi untuk memperbaiki kelainan mata yang mungkin sudah cukup sering Anda dengar yaitu laser-assisted in situ keratomileusis atau LASIK.

LASIK adalah cara mengurangi mata minus yang menggunakan laser untuk mengikis lapisan epitel dan sebagian kornea serta membuat lipatan atau flap agar memperbaiki bentuknya. 

Sehingga, fokus cahaya yang didapatkan oleh kornea mata tersebut jadi lebih membaik.

Walau begitu, efektivitas LASIK untuk mengurangi mata minus cenderung terbatas dan tidak 100 persen bisa optimal.

Efektivitas LASIK ini tergantung dengan kondisi mata pasien. Sebab, beberapa pasien yang memiliki lapisan kornea tipis tidak dapat diperbaiki dengan mudah melalui prosedur ini.

YesDok Ads

Lebih spesifiknya, prosedur LASIK pada beberapa kasus hanya dilakukan untuk mengurangi ketergantungan seseorang dalam menggunakan lensa korektif.

3. Photorefractive Keratectomy (PRK)

Photorefractive keratectomy atau PRK merupakan prosedur operasi yang dilakukan sedikit berbeda dengan LASIK. 

PRK dilakukan dengan mengangkat epitel atau lapisan luar kornea untuk membentuk kembali kornea tersebut menggunakan laser.

Akan tetapi, prosedur PRK tidak direkomendasikan untuk pasien yang memiliki gangguan mata serta penyakit tertentu, seperti diabetes, glaukoma, katarak, dan sejenisnya.

4. Laser Epithelial Keratomileusis (LASEK)

LASEK merupakan prosedur operasi refraksi yang hampir serupa dengan LASIK. 

Hal yang membedakannya adalah LASEK akan membuat lipatan (flap) pada kornea menggunakan microkeratome atau alat pemotong khusus.

Sinar laser pada prosedur LASEK digunakan untuk menyayat lapisan terluar kornea saja.

Prosedur LASEK juga memberikan cairan alkohol pada lapisan terluar kornea agar posisinya mudah digeser.

Selain itu, LASEK lebih diutamakan sebagai prosedur operasi refraksi untuk pasien yang memiliki lapisan kornea tipis dan tidak berbentuk normal.

5. Refractive Lens Exchange (RLE)

RLE adalah cara mengurangi mata minus berikutnya.

Operasi RLE dilakukan dengan melepas lensa mata lalu menggantinya menggunakan implan lensa plastik.

Operasi refraksi RLE ini digunakan untuk mengatasi rabun dekat serta rabun jauh yang memiliki tingkat keparahan tinggi.

Pada beberapa kasus, RLE bisa dikombinasikan dengan prosedur LASIK untuk menangani mata silinder.

(foto: medical news today)

YesDok Ads